Yuk, Beralih ke Kemasan Makanan Ramah Lingkungan!

Reading time: 3 menit
Beralih menggunakan kemasan ramah lingkungan selain menyehatkan juga menyelamatkan lingkungan. Foto: Heartline

Kemasan makanan dari plastik dewasa ini telah menjadi bagian kehidupan manusia sehari-hari. Dari banyaknya sampah plastik di seluruh dunia, sekitar 60 % jumlah plastik digunakan untuk kemasan makanan. Hal ini terbukti dari keberadaan kemasan plastik yang mulai menggantikan kemasan kaleng dan gelas. Meski memiliki beberapa keunggulan, plastik nyatanya juga banyak menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.

Produk plastik berbasis minyak bumi ini tidak dapat terurai secara hayati atau terurai menjadi zat alami ke tanah. Sebaliknya, mereka akan terurai menjadi mikroplastik yang akan mengancam ekosistem alam.

Selain itu, terdapat beberapa wadah plastik yang tidak boleh kamu gunakan untuk menyimpan makanan karena banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya. Bahan kimia tersebut akan meningkatkan risiko gangguan endokrin dan kanker pada manusia. Berikut plastik berbahan dasar minyak bumi yang harus Sobat Greeners hindari untuk membungkus makanan!

  • Plastik dengan Kandungan BPA
    Bisphenol-A (BPA) adalah aditif plasticizer yang digunakan untuk membuat Polyvinyl chloride (PVC), bahan yang paling banyak digunakan dalam produk plastik. BPA tidak hanya terakumulasi di lingkungan, namun juga dapat berpindah dari kemasan makanan ke makanan itu sendiri. Sehingga ketika makanan tersebut kita konsumsi akan meningkatkan risiko infertilitas, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan beberapa gangguan metabolisme lainnya.
  • Hindari Penggunaan Plastik Sekali Pakai
    Segala macam plastik sekali pakai seperti sedotan, botol minuman, tutup botol, gelas atau kotak makan styrofoam, dan kantong plastik merupakan jenis plastik sekali pakai yang paling umum kita gunakan. Jenis plastik ini juga merupakan timbulan sampah yang paling banyak berada di laut maupun TPA, dan sangat berdampak buruk bagi lingkungan.

Beberapa hal di atas membuktikan betapa bahayanya penggunaan plastik sebagai wadah makanan yang akan kita konsumsi. Beruntung, saat ini sudah terdapat banyak produk alternatif pengganti plastik pada kehidupan sehari-hari. Berikut 5 pilihan kemasan makanan ramah lingkungan yang lebih baik bagi bumi dan kesehatan kamu.

1. Kemasan yang Menggunakan Wadah Kaca

Kaca merupakan salah satu wadah makanan yang bisa kita gunakan kembali, dapat didaur ulang, tahan lama dan juga mudah untuk kita bersihkan. Kotak makan kaca juga tahan panas sehingga bisa kamu gunakan untuk memanaskan makanan ke microwave. Selain itu wadah kaca memiliki masa pakai tiga kali lipat lebih lama dari plastik, sehingga dapat mengurangi timbulan sampah baru plastik sekali pakai.

2. Stainless Steel

Sebagai ide kotak makan siang yang ramah lingkungan, stainless steel memberikan nuansa kokoh yang dapat menampung makanan berkuah atau kering. Selain kotak makan, bahan stainless steel juga sering kita temukan pada tempat minum. Wadah ini memiliki banyak manfaat seperti bisa menjaga suhu dari makanan atau minuman, anti karat, ringan, dan yang terpenting bisa kita daur ulang!

3. Kotak Makan Bambu

Kotak makan bambu dapat menjadi pilihan Sobat Greeners untuk beralih dari plastik sekali pakai. Karena berasal dari tanaman alami, bambu dapat terurai sepenuhnya di tanah. Kotak makan dari bambu juga bebas dari BPA dan bahan kimia berbahaya lainnya.

Saat ini sudah banyak sekali kotak makan dari bambu yang bisa Sobat Greeners temukan di pasaran. Jangan khawatir, selain ramah lingkungan kotak makan dengan bahan bambu padat atau dari serat bambu dapat mempertahankan suhu makanan panas atau dingin selama dua hingga empat jam.

4. Sekam Padi

Dalam sebuah penelitian, sekam padi terbukti memiliki sifat bio-adsorben yang dapat menyerap polutan dari lingkungan sekitarnya. Karena itu, olahan sekam padi banyak kita temukan pada produk sehari-hari. Selain dapat dimanfaatkan sebagai sumpit, sekam padi kini bisa kita temukan pada olahan kemasan makanan. Bentuknya pun seperti styrofoam, hanya saja ramah lingkungan dan mampu terurai secara alami dalam jangka waktu 15 hari.

5. Kemasan Makanan dari Film Gelatin

Meski namanya belum cukup familiar, film gelatin banyak digunakan untuk kemasan makanan karena sifatnya yang lebih aman dari plastik konvensional. Film gelatin ini memiliki beberapa keunggulan, seperti anti racun, serta biaya produksi yang terjangkau. Ia juga bisa melindungi makanan dari bakteri jahat, karena mengandung selulosa antimikroba. Uniknya, film gelatin atau edible film yang terbuat dari protein gelatin ini dapat kita konsumsi ketika digunakan sebagai pengemas produk pangan.

Penulis: Zahra Shafira

Sumber:

Healthline

Greenerlyfe

Top