Bandung (Greeners) – Minggu (8/10), sekitar 20.000 relawan turun langsung untuk mengampanyekan kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan di 15 kabupaten/kota se-Jawa Barat pada acara Clean Up Jabar Day (CUJD) 2017. Di Kota Bandung sendiri, ada lebih dari 151 titik pungut sampah yang dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Acara ini dibuka secara resmi di Kota Bandung oleh Walikota Bandung, M. Ridwan Kamil atau akrab dipanggil Kang Emil.
“Mudah-mudahan tradisi kepedulian ini yang biasanya orang menengah ke atas cuek, bisa menjadi budaya baru bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Emil. Walikota Bandung ini menambahkan bahwa permasalahan sampah memang masalah yang pelik untuk dilaksanakan sehingga perlu usaha bersama-sama untuk menghadirkan solusi yang tepat.
Terlihat dari pantauan tim Greeners, antusiasme masyarakat membludak untuk bisa mengikuti gerakan bersama ini. Andrew McCulloch, Pendiri Peduli Ciptaan Indonesia sekaligus inisiator Clean Up Jabar Day, mengatakan bahwa peningkatan jumlah masyarakat yang ikut turun melebihi ekspektasinya. “Tahun lalu dengan nama Clean Up Bandung Day peserta yang ikut sebanyak 1.700 orang, sekarang bertambah hingga 20.000,” ujarnya.
Pria asal Australia ini mengatakan bahwa salah satu motivasinya mengadakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan juga sesama ciptaan. “Berbeda halnya di Australia mereka hanya memikirkan masa depan sendiri-sendiri. Tapi di Indonesia saya melihat manusia saling berbagi dan peduli walau berbeda agama atau suku. Saya percaya orang Bandung dan Jabar bisa merawat bumi dengan baik,” tambah Andrew.
Selama dua jam kegiatan ini dilakukan, peserta CUJD di CFD Dago berhasil mengumpulkan sebanyak 9,5kg sampah yang dapat didaur ulang, 31kg sampah non daur ulang, dan 23 kg sampah mudah membusuk. Sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan di seluruh titik pelaksanaan CUJD.
Perlu kolaborasi
Setelah aksi pungut sampah di lapangan, acara dilanjutkan dengan forum bersama yang mengundang perwakilan dari seluruh peserta aksi diselenggarakan di Pendopo Walikota Bandung. Menurut Bunga Situmorang, Koordinator CUJD 2017, forum ini diselenggarakan agar CUJD tidak hanya berakhir sekadar seremoni. “Pesan utama CUJD adalah untuk mengedukasi warga bahwa sampah masih memiliki manfaat, maka dari itu tidak boleh sembarangan dibuang dan harus dimanfaatkan,” tambahnya.
Salah satu pembicara yang hadir di forum ini adalah Reza Andreanto, Environment Manager Tetra Pak Indonesia. Reza mengakui sangat senang bisa ikut mendukung acara ini yang sejalan dengan misi Tetra Pak sebagai katalisator ekonomi melingkar terutama di lingkungan produsen kemasan.
Selain itu juga menjaring mitra-mitra di Kota Bandung terkait program Dropbox. “Program dropbox ini adalah salah satu program yang kami lakukan untuk bertanggung jawab meminimalkan dampak yang mungkin dihasilkan dari lini bisnis kami,” jelas Reza.
Masyarakat bisa menyetorkan kardus dan tetrapak mereka di dropbox yang akan dikelola oleh mitra Tetra Pak di lokal yang setelah terkumpul akan dikirim ke mitra pengolahan kardus yang ada di Depok dan Surabaya. Kemasan tetrapak sendiri bisa kemudian diolah bagian kertasnya menjadi kertas kembali dan aluminum bisa diolah menjadi genteng atau barang lain yang bermaterial alumunium. Tetra Pak memfasilitasi mitranya berupa fasilitas seperti timbangan dan mesin pres serta jaringan pemasaran dan pengolahan. Saat ini Tetra Pak telah bermitra dengan dua pabrik pengolah kardus, empat mitra pengumpul dan lebih dari 100 agen/lapak di wilayah Indonesia.
Reza mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar di Indonesia adalah penegakan hukum yang masih belum berjalan efektif. “Dukungan yang paling diperlukan sekarang adalah perbaikan di sektor penegakan hukum terkait persampahan,” tambah Reza.
Sejalan dengan Reza, Sopyan Hernandi, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung mengatakan bahwa penegakan hukum khususnya terkait persampahan memang masih menjadi PR besar pemerintah. Namun, Sopyan juga menghimbau kepada masyarakat untuk juga bisa berpartisipasi aktif dan berkolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Mulai minggu ini akan diselenggarakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) untuk para penyampah,” ujarnya. Sopyan mengharapkan masyarakat ikut melaporkan bila melihat tindak buang sampah sembarangan dan bisa melaporkan ke pemerintah dari berbagai lini komunikasi, seperti sosial media atau hotline DLHK Kota Bandung.
Penulis: Gede Surya Marteda