Festival Ekonomi Sirkular Jadi Ajang Pameran Produk Ramah Lingkungan

Reading time: 3 menit
Festival Ekonomi Sirkular menjadi ajang pameran produk ramah lingkungan. Foto: Dini Jembar Wardani
Festival Ekonomi Sirkular menjadi ajang pameran produk ramah lingkungan. Foto: Dini Jembar Wardani

Jakarta (Greeners) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta kembali menyelenggarakan Festival Ekonomi Sirkular (FES) untuk kedua kalinya. Ajang FES 2024 memberikan kesempatan untuk mendorong para pelaku usaha untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk ramah lingkungan kepada masyarakat luas.​

Ekonomi sirkular adalah model yang berupaya memperpanjang siklus hidup produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada. Model ekonomi sirkular melibatkan pengurangan limbah dan polusi, menjaga produk dan material terpakai selama mungkin, dan meregenerasi sistem alam.

FES 2024 berlangsung pada 17 dan 18 Juli 2024 di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Sebanyak 25 stan yang telah bergerak dalam ekosistem ekonomi sirkular ini turut hadir menunjukkan inovasinya. Mulai dari pegiat biokonversi maggot BSF, bank sampah, kompos, ecoenzyme, UMKM hijau, kelompok tani perkotaan, startup pengelolaan sampah, offtaker, hingga lembaga keuangan.

Festival yang menghadirkan inovasi berkelanjutan ini telah membuka ruang bagi masyarakat untuk mengetahui bisnis yang sirkular dan ramah lingkungan. Uniknya, festival ini digelar di ruang terbuka hijau. Sehingga, para pengunjung bisa asyik mengunjungi pameran dengan nuansa hijau yang asri di perkotaan.

BACA JUGA: Ekonomi Sirkular Tawarkan Peluang Bisnis Menjanjikan di Eropa

Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang edukasi dan pameran. FES juga menjadi platform untuk membangun jaringan dan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam ekonomi sirkular. Pengunjung bisa mendapatkan wawasan tentang konsep ekonomi sirkular yang dapat mendorong pengurangan sampah di DKI Jakarta.

FES menjadi momen untuk menyadarkan pentingnya mengurangi sampah dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Apalagi, saat ini volume sampah DKI Jakarta yang dikirim ke TPST Bantargebang sangat besar. Tercatat pada tahun 2023, sebanyak 7.500-8.000 ton sampah DKI Jakarta masuk ke Bantargebang setiap harinya.

Ajang Industri untuk Unjuk Gigi

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, menekankan pentingnya penyelenggaraan acara seperti ini dalam menghadapi tantangan keberlanjutan lingkungan di kota besar, salah satunya Jakarta.

“Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia yang berskala global harus siap menghadapi berbagai tantangan kota global. Salah satunya adalah permasalahan keberlanjutan lingkungan,” ujar Afan saat acara pembukaan Festival Ekonimi Sirkular di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).

Ia pun menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang bagi sejumlah industri untuk ‘unjuk gigi’ memperkenalkan produknya. UMKM, startup, dan kelompok masyarakat yang bergerak dalam sistem ekonomi sirkular juga dapat meningkatkan kelas mereka.

Event ini bisa menjadi ajang bagi mereka untuk menunjukkan inovasi dan solusi yang mereka miliki. Bahkan, bisa meningkatkan skala bisnis mereka,” tambahnya.

Festival Ekonomi Sirkular menjadi ajang pameran produk ramah lingkungan. Foto: Dini Jembar Wardani

Festival Ekonomi Sirkular menjadi ajang pameran produk ramah lingkungan. Foto: Dini Jembar Wardani

Adopsi Ekonomi Sirkular ke dalam RPJPD

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan bahwa Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular 2025-2045 dari Bappenas menyebutkan ekonomi sirkular merupakan konsep penting dalam tatanan kebijakan nasional. Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menciptakan nilai tambah dalam setiap tahap siklus hidup produk.

“Penerapan ekonomi sirkular di Indonesia diarahkan untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, melalui inovasi dan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Konsep ekonomi sirkular ini akan diadopsi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Daerah Khusus Jakarta,” ujar Asep.

BACA JUGA: Nestlé Luncurkan Produk Bangku Berbahan Plastik Daur Ulang

Ia pun mengungkapkan bahwa di tahun kedua ini, cakupan informasi dan pengaruh ekonomi sirkular telah meluas ke seluruh segmen masyarakat. Tak hanya kepada praktisi lingkungan, tetapi juga kepada industri hotel, restoran, pasar, apartemen, influencer, hingga generasi muda.

“Kami ingin memastikan bahwa ekonomi sirkular bukan hanya menjadi konsep di kalangan terbatas, tetapi juga dipahami dan diadopsi oleh seluruh masyarakat Jakarta,” jelas Asep.

Selain itu, pihaknya juga akan mendorong para pelaku usaha di Jakarta untuk mengarah pada model ekonomi yang lebih berkelanjutan dan sirkular.

“Kami siap memfasilitasi para pelaku usaha jika ingin beralih ke model ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan. Ini sesuai dengan peta jalan dan rencana aksi nasional ekonomi sirkular di Indonesia, di mana Jakarta bertekad berperan sebagai pionir,” tambah Asep.

Dalam kesempatan ini, DLH Jakarta akan memfasilitasi pertemuan bisnis sirkular. DLH telah menyiapkan ruangan khusus business meeting bagi industri yang tertarik untuk bekerja sama dengan sejumlah tenant maupun narasumber yang mengisi talkshow di acara Festival Ekonomi Sirkular.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top