Jakarta (Greeners) – Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) bersama UPT SDN 192 Gresik secara resmi meluncurkan program Jaga Pohon Rawat Indonesia (JAPRI) Keluarga. Hal itu sebagai upaya memperkuat peran anak dan orang tua dalam mitigasi perubahan iklim. Program ini mereka luncurkan bertepatan dengan penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yang ditandai dengan pameran Adiwiyata bertema pendidikan lingkungan hidup.
Koordinator program JAPRI Keluarga, Tonis Afrianto mengatakan bahwa program ini bertujuan mendorong keterlibatan aktif keluarga, khususnya anak dan orang tua. Ia berharap mereka dapat merawat pohon sebagai aksi nyata menghadapi perubahan iklim.
BACA JUGA: Organ Tubuh Terpapar Mikroplastik, Seruan Darurat Krisis Plastik Menggema
“Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, kami tidak hanya mengajak siswa menanam pohon, tetapi juga memahami pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, juga menjaga dari ancaman ekologis seperti pencemaran plastik yang dapat merusak ekosistem pohon dan tanah,” ungkap Tonis dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/7).
Dalam pameran tersebut, para siswa juga memamerkan berbagai kegiatan lingkungan hidup yang telah mereka lakukan di sekolah. Mulai dari edukasi tentang bahaya mikroplastik, pengelolaan sampah di lingkungan sekolah, serta aksi merawat pohon sebagai simbol komitmen mitigasi perubahan iklim.
Ecoton Dorong Tumbuh Kembang Anak
Sementara itu, Kepala Sekolah UPT SDN 192 Gresik, Wiwik Dwi Astutik, menyampaikan bahwa program JAPRI Keluarga sangat bermanfaat bagi siswa-siswi. Ia menilai, program ini dapat mendorong tumbuh kembang anak dalam mencintai dan peduli terhadap lingkungan hidup.
Para pelajar di sana juga menyambut program ini dengan antusias. Salah satu siswi kelas 4B SDN 192 Gresik, Elza Aurelie Stefanny, menyampaikan hal tersebut secara langsung.
BACA JUGA: Ecoton Uji Swab Mikroplastik di Expo dan Forum HLH 2025, Ini Hasilnya!
“Kegiatan ini sangat seru, ada pengalaman baru untuk bisa terlibat merawat pohon di lingkungan sekolah dan keluarga,” ungkap Elza.
Sementara itu, Elsandra Naura Fidella, juga dari kelas 4B, juga menyampaikan harapannya terhadap program ini. “Semoga pohonnya bisa tumbuh besar dan sehat. Nanti buahnya bisa kami manfaatkan. Saya tidak ingin semakin banyak sampah plastik yang merusak dan menjerat pohon,” ujarnya.
Tonis juga berharap pendekatan lingkungan hidup dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak di rumah dan sekolah. Ia mengungkapkan agar kolaborasi antara sekolah dan keluarga menjadi kunci perubahan menuju masyarakat yang lebih sadar iklim dan ramah lingkungan.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia











































