Jakarta (Greeners) β Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan uji swab mikroplastik kepada para pengunjung dalam acara Expo dan Forum Hari Lingkungan Hidup (HLH) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Hasilnya, sebanyak 200 pengunjung terdeteksi telah terkontaminasi mikroplastik di permukaan kulit mereka.
Uji swab mikroplastik berlangsung di booth Aliansi Zero Waste Indonesia yang ramai pengunjung. Ecoton menyediakan layanan bagi pengunjung yang ingin mengetahui apakah kulit mereka telah terpapar mikroplastik.
Peneliti Mikroplastik Ecoton, Alaika Rahmatullah, menjelaskan bahwa pengujian mereka lakukan dengan cara swab menggunakan tisu basah pada permukaan kulit. Sampel kemudian mereka amati melalui mikroskop binokuler dengan pembesaran 500 hingga 1000 kali. Hasilnya tampak di layar monitor agar pengunjung bisa melihat secara langsung.
βHingga hari kedua, kami sudah melakukan uji swab mikroplastik kepada 200 orang, dan 100% di antaranya terkontaminasi mikroplastik. Jenis yang paling banyak kami temukan adalah fiber atau benang halus,β ungkap Alaika.
Salah satu warga Jakarta Selatan, Seno (37) melakukan swab di sini. Hasilnya, terdapat dua partikel mikroplastik jenis fiber di kulit wajahnya.
BACA JUGA: Ecoton Bongkar Fakta Bahaya Mikroplastik dalam Tubuh Manusia
“Setelah mengetahui ada mikroplastik di kulit, saya akan lebih hati-hati menggunakan plastik sekali pakai. Lalu, yang bisa saya lakukan adalah dengan menghentikan konsumsi air minum dalam kemasan botol plastik yang menjadi salah satu sumber mikroplastik dalam tubuh manusia,” kata Seno di Jakarta, Senin (23/6).
Kegiatan ini juga menarik perhatian Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Diaz Hendropriyono. IaΒ menyempatkan diri mengunjungi mini laboratorium mikroplastik Ecoton. Ia menyaksikan langsung proses uji swab mikroplastik di kulit pengunjung.
βSaya mendukung penuh gerakan zero waste untuk menghindari paparan mikroplastik yang berpotensi membahayakan kesehatan,β ujar Diaz.
Kran Plastik untuk Sadarkan Bahaya Mikroplastik
Selain menghadirkan minilab uji mikroplastik, Ecoton juga menghadirkan instalasi edukatif “Kran Plastik” dan membawa sepeda roda tiga sebagai sarana penjualan personal care secara isi ulang atau refill.
Refill Keliling (Refillin) berkolaborasi dengan komunitas Bike to Work (B2W), untuk mengedukasi pengunjung tentang gaya hidup ramah lingkungan tanpa sachet melalui konsep refill.
βPerlu ada perubahan perilaku konsumsi dengan cara menghindari plastik sekali pakai, termasuk sachet. Untuk menghindari kebocoran sampah plastik ke lingkungan, terlebih jika sampahnya terfragmentasi mikroplastik yang dampaknya dapat memicu gangguan hormon, kanker, dan penyumbatan pembuluh darah jika masuk ke tubuh manusia,β ujar Alaika.
BACA JUGA: Terbangkan Drone, Peneliti Cilik Temukan Mikroplastik di Langit Kediri
Refillin juga berkeliling area pameran untuk memperkenalkan konsep refill dan mengajak pengunjung mengenal alternatif ramah lingkungan dari produk kemasan sachet.
Koordinator Refilin, Jofani Ahmad mengatakan bahwa dirinya sangat antusias mengikuti pameran ini. Sebab, bisa memberikan ruang bagi konsep Refillin dikenal lebih luas, khususnya di Jakarta.
“Jika masyarakat mulai menerapkan konsep refill, saya yakin penggunaan sachet akan menurun drastis, bahkan bisa mendorong produsen menghentikan produksinya,β ungkap Jofani.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia