Jakarta (Greeners) β Seorang pemuda berusia 19 tahun asal India, Sahil Jah tengah mengkampanyekan gerakan global bertajuk “Save Soil” atau “Selamatkan Tanah” dengan cara bersepeda keliling dunia. Setibanya di Indonesia, Sahil melakukan kegiatan bersama pelajar dari tiga Sekolah Dasar (SD) di Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam aksi penyelamatan tanah.
Sahil sebelumnya memulai perjalanan dari Australia, kemudian ia sampai di Indonesia dengan melintasi Pulau Bali dan Jawa. Saat ini, Sahil singgah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur untuk bekerja sama dengan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), dalam melakukan aksi nyata penyelamatan tanah.
Pada Rabu, 11 Juni 2025, Sahil bersama 40 orang yang terdiri dari tim Ecoton, SDIT Ya Bunayya, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, dan UPT SDN 192 Gresik menaman pohon nangka di bantaran Kali Surabaya. Kegiatan ini berlanjut dengan deklarasi tiga aksi penyelamatan bumi pada Kamis, 12 Juni 2025.
BACA JUGA: Aksi Enviu 2024 Cegah Hampir Satu Juta Sampah Plastik Bocor ke Lingkungan
“Bumi kita saat ini sedang kekurangan nutrisi. Sehingga, akan mengancam ketersediaan pangan. Oleh karena itu, kita terpanggil untuk menghidupkan bumi dan memberi nutrisi untuk tanah,” ungkap Manajer Edukasi Ecoton, Alaika Rahmatullah dalam keterangan tertulisnya.
Aksi penanaman pohon ini bertujuan agar bumi semakin teduh dan kelembapan tanah meningkat. Selain itu, para peserta juga melakukan pengurangan penggunaan pupuk kimia dan pestisida pada tanaman.
Mereka juga meningkatkan nutrisi tanah dengan kompos, eco enzyme, dan rabuk atau pupuk kandang. Hal tersebut guna meningkatkan kesuburan dan menghidupkan mikroorganisme tanah.
Alaika menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan mengajak generasi muda agar aktif melindungi tanah dari kerusakan akibat penurunan kualitas nutrisi. Ada beberapa sebab penurunan kualitas tanah ini. Di antaranya penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, hilangnya praktik pertanian alami, dan berkurangnya kelembaban tanah. Selain itu, penurunan tanah juga terjadi akibat pembabatan pohon serta alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan pemukiman.
Pahami Kesehatan Tanah
Melalui kampanye yang ia jalankan ini, Sahil berharap semakin banyak orang, terutama generasi muda, memahami pentingnya menjaga kesehatan tanah. Menanam pohon menjadi salah satu aksi sederhana namun berdampak besar dalam menjaga masa depan pangan dan lingkungan.
Selain itu, Sahil juga mempelajari isu baru saat berada di Ecoton, yakni masuknya mikroplastik ke dalam tanah dan air. Menurutnya, plastik tidak hanya mencemari sungai dan laut, tetapi kini juga mengancam tanah dan rantai makanan manusia.
BACA JUGA: LEM Fakultas Kehutanan UGM Tanam Ratusan Bibit Pohon di Sleman
βKami berharap anak-anak muda juga terlibat dalam menjaga tanah, apalagi dari kontaminasi mikroplastik. Aksi Sahil ini juga bisa menjadi contoh buat anak-anak muda lainnya untuk mendukung kampanye global yang dijalankannya,” ujar pendiri Ecoton, Prigi Arisandi.
Lebih lanjut, aksi Sahil menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil, namun berdampak besar jika dilakukan bersama-sama.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia