Sambut Hari Bumi, Komunitas Pecinta Lingkungan Tulungagung Percantik Sungai

Reading time: 2 menit
tulungagung
Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Tulungagung (Greeners) – Sejumlah komunitas pecinta lingkungan di Tulungagung, Jawa Timur, melakukan aksi mempercantik sungai menyambut Hari Bumi yang akan diperingati pada 22 April mendatang. Selain membersihkan Sungai Ngrowo dari sampah, para pecinta lingkungan juga melukis tiga dimensi dengan tema lingkungan untuk mempercantik kawasan pinggir sungai.

Aksi mempercantik sungai ini diinisiasi Forum Komunitas Hijau (FKH) Tulungagung dan melibatkan sejumlah komunitas pecinta lingkungan, pelukis, pelajar hingga komunitas sepeda motor.

“Kegiatan ini untuk menyambut Hari Bumi. Tujuannya agar menumbuhkan kecintaan pada lingkungan khususnya sungai, menularkannya pada masyarakat agar bahu-membahu menjaga kebersihan sungai,” kata Ketua FKH Tulungagung Karsi Nero Sutamrin di sela-sela kegiatan, Kamis (19/04/2018).

Aksi diawali dengan membersihkan sampah yang ada di Sungai Ngowo. Setelah membersihkan sampah kemudian dilanjutkan lomba melukis baik di kanvas maupun di trotoar yang ada di pinggir sungai. Semua lukisan bertemakan lingkungan hidup.

tulungagung

Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Menurut Nero, aksi bersih kali dan lomba lukis tersebut diharapkan memberikan dampak positif dan mampu mengubah pola pikir masyarakat agar lebih mencintai sungai yang ada di lingkungannya masing-masing. “Karena sungai bukan untuk membuang sampah, khususnya Sungai Ngrowo ini merupakan sumber penghidupan warga Tulungagung,” terangnya.

Mengubah pola pikir masyarakat bahwa sungai bukanlah tempat sampah raksasa harus terus dilakukan mengingat masih banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai. Perilaku salah tersebut harus dihentikan.

“Dulu kita sering mendengar sebagian orang tua bilang sampah yang dibuang ke sungai akan hancur dengan sendirinya. Itu salah. Sampah terutama plastik tidak akan hancur hingga ratusan tahun. Sampah akan merusak ekosistem sungai, menyebabkan pencemaran, banjir dan membahayakan warga. Hal itu yang harus sampaikan ke generasi muda,” papar Nero.

Nero menguraikan alasan menggelar lomba lukis bertema air dan bumi terutama di trotoar sekitar sungai. Menurutnya, gambar ini untuk menambah daya tarik sungai. Jika kawasan sungai terlihat bersih dan cantik, maka warga akan berpikir ulang untuk mengotorinya. “Warga juga bisa memanfaatkannya sebagai lokasi wisata,” katanya.

Salah seorang pelajar yang mengikuti lomba lukis, Wildan, mengaku senang bisa berpartisipasi dalam aksi tersebut. Ia mengaku bisa menyalurkan hobi melukis sekaligus melakukan kampanye pelestarian lingkungan. “Bisa ikut kampanye lingkungan senang sekali. Saya harap kegiatan ini bermanfaat,” ungkap Wildan.

Penulis: MA/G12

Top