Mahasiswa UI Raih Hibah untuk Atasi Krisis Air di Depok

Reading time: 2 menit
Mahasiswa UI meraih hibah untuk mengatasi krisis air di Depok. Foto: UI
Mahasiswa UI meraih hibah untuk mengatasi krisis air di Depok. Foto: UI

Jakarta (Greeners) – Tim Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) meraih hibah pendanaan internasional dari SEG Foundation sebesar 12.500 USD atau sekitar Rp195 juta. Pendanaan itu untuk melaksanakan proyek sosial guna menyelesaikan krisis air bersih di Kelurahan Cipayung, Depok.

Tim UI peraih hibah dari Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini telah tergabung dalam Society of Exploration Geophysicists Universitas Indonesia Student Chapter (SEG UI SC). Pendanaan diberikan melalui program Geoscientist Without Border (GWB).

Proyek sosial yang mereka bentuk bertajuk “Aquinas” untuk mengidentifikasi dan mengatasi kontaminasi air tanah. Lewat program ini, tim mahasiswa UI juga akan meningkatkan kualitas hidup dan meminimalkan risiko kesehatan warga Cipayung.

BACA JUGA: Periset BRIN: Masyarakat Perlu Memiliki Peta Bahaya Tsunami

Presiden SEG UI SC 2024, Stella Eulia Andoko mengatakan bahwa Cipayung merupakan daerah padat penduduk yang warganya masih bergantung pada air tanah sebagai sumber mata air utama. Selain itu, lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung juga dekat dengan pemukiman.

“Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko pencemaran air tanah yang mengancam kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, mulai dari pertengahan 2024 hingga akhir 2025, kami akan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data untuk menemukan solusi jangka panjang dan menyelesaikan masalah tersebut,” ujarnya.

Mahasiswa UI meraih hibah untuk mengatasi krisis air di Depok. Foto: Freepik

Mahasiswa UI meraih hibah untuk mengatasi krisis air di Depok. Foto: Freepik

Tim Riset akan Eksplorasi Kondisi Air Tanah

Stella bersama tim riset yang diketuai oleh Michael Partogi dan Muhammad Rizki Setiawan akan mengeksplorasi kondisi air tanah. Mereka juga sekaligus mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya air bersih.

Dalam proses akuisisi data di Cipayung, tim riset memanfaatkan berbagai metode geofisika. Metode itu mencakup resistivitas, self-potential, metode Ground Penetrating Radar (GPR), dan metode geokimia.

Setelah itu, proyek selanjutnya adalah memproses dan menginterpretasi data yang akan menjadi patokan untuk saran pembangunan sumur air bersih bagi warga Cipayung. Hasil akhir dari proyek Aquinas nantinya akan mereka presentasikan pada 2025 mendatang dalam acara SEG Annual Meeting 2025 di Houston, Texas, Amerika Serikat.

Water Filter Bakal Dipasang untuk Optimalkan Kualitas Air

Selain itu, tim mahasiswa UI akan memasang water filter untuk mengoptimalkan kualitas akses air bersih di sana. Tim riset juga turut menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah setempat guna memastikan keberhasilan proyek.

Nantinya, para anggota SEG UI SC akan mereka kerahkan untuk merespons isu pencemaran air bawah tanah di daerah sekitar TPA Cipayung imbas penumpukan sampah.

Proyek Aquinas pun terus berupaya mendorong tercapainya tiga Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pertama, yaitu tujuan nomor tiga untuk mewujudkan kehidupan yang sehat dan sejahtera.

BACA JUGA: Jaga Lingkungan, DLH DKI Ajak Warga Terapkan Green Ramadan

Lewat proyek ini, tim riset pun akan memastikan air bersih selalu tersedia. Sehingga, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Cipayung terjaga.

Selanjutnya, tujuan nomor enam yaitu air bersih dan sanitasi. Tim riset akan memastikan keterjangkauan akses air bersih bagi seluruh warga Cipayung dan membantu menjaga kualitas sanitasi masyarakat setempat.

Kemudian, tujuan nomor 17 yakni kemitraan untuk memenuhi tujuan bersama. Tujuan itu dilakukan dengan berkolaborasi bersama pihak eksternal kampus untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cipayung.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top