Tak Henti Kampanyekan Hak Pesepeda di 10 Tahun Bike2Work Indonesia

Reading time: 2 menit
Perayaan 10 tahun Bike2Work Indonesia. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Penerapan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ternyata masih belum bisa dirasakan secara penuh oleh pengguna jalan raya, termasuk pejalan kaki dan pesepeda. Dalam UU tersebut tercantum bahwa pejalan kaki dan pengendara sepeda memiliki hak yang sama di jalan raya. Hak yang dimaksud adalah mendapatkan jalur pejalan kaki dan jalur pesepeda.

Ketua Umum Bike2Work Indonesia, Toto Sugito saat ditemui pada perayaan 10 tahun Bike2Work Indonesia menyatakan bahwa saat ini UU tersebut masih belum kuat dan tidak memiliki kekuatan hukum pasti. Oleh karena itu, menurutnya, UU tersebut seharusnya diikuti oleh UU turunan seperti peraturan daerah agar mampu mengawal fasilitas pejalan kaki dan pesepeda yang telah dibuat.

“Tentu harus ada peraturan turunan dari UU No. 22 tahun 2009 ini. Bisa dilihat banyak sekali trotoar atau jalur sepeda yang dipakai untuk tempat parkir dan lainnya,” jelasnya, Jakarta, Minggu (30/08).

Pada kesempatan yang sama, ia juga menceritakan bahwa selama 10 tahun perjalanan Bike2Work Indonesia, tantangan terbesar banyak datang dari situasi lalu lintas yang masih membahayakan para pengguna jalan raya. Situasi lalu lintas yang membahayakan ini, katanya datang dari kebijakan pemerintah yang tidak mau mengurangi jumlah kendaraan pribadi.

Ketua Umum Bike2Work Indonesia, Toto Sugito. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Ketua Umum Bike2Work Indonesia, Toto Sugito. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Selain itu, lanjutnya, disiplin lalu lintas yang teramat parah khususnya di Jakarta membuat para pengendara sepeda motor maupun mobil bertindak semau-maunya.

“Seharusnya ada orang seperti Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Red.) di kepolisian. Jadi tegas, yang salah itu dihukum. Selain itu penyakit ‘buta warna’ pun semakin mudah menular. Tidak bisa membedakan lagi mana lampu hijau dan merah,” tambahnya.

Toto juga mengingatkan bahwa keamanan di jalan raya adalah kesadaran yang utama dan harus dimiliki oleh pengguna jalan raya, termasuk mengendarai kendaraan di jalur yang telah ditentukan. Namun karena pesepda belum memiliki jalur yang memadai, ia mengimbau agar pesepeda menggunakan jalur paling kiri agar semuanya tertib berlalu lintas.
“Intinya semua harus tahu tanggung jawabnya. Semua harus tertib lalu lintas,” ujarnya tegas.

Sebagai informasi, tanggal 28 Agustus 2015 lalu, komunitas Bike2Work Indonesia merayakan ulang tahun yang ke-10 di Golf Driving Range, Senayan, dan dihadiri oleh ratusan pesepeda dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya.

Setelah mendeklarasikan diri di Balai Kota DKI Jakarta satu tahun setelah kampanye pertama, kini di hari ulang tahun yang ke – 10, B2W Indonesia masih akan terus berkampanye dan memperjuangkan hak-hak pesepeda.

Penulis: Danny Kosasih

Top