Zero Waste di Pameran Lingkungan KLH

Reading time: 2 menit
Zero Waste di Pameran Lingkungan KLH

Jakarta (Greeners) – Ada satu hal menarik di Pameran Lingkungan Indonesia (PLI) 2013 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Hall A Jakarta Convention Center Senayan, yaitu diusungnya konsep “zero waste event”.

Ketua Panitia PLI 2013, Ilyas Assaad yang ditemui pada pembukaan pameran pada Kamis (30/5) di JCC Senayan mengatakan setiap pameran yang digelar oleh KLH memang diharapkan tidak menghasilkan sampah, dari awal sampai akhir kegiatan itu berlangsung.

Ilyas yang juga Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat KLH mengatakan pada penutupan PLI 2013, pihaknya akan melaporkan jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan dan hasil pengolahan limbah tersebut sehingga dapat dihitung nilai ekonomi dari sampah-sampah tersebut.

PLI 2013 yang bakal berlangsung sampai Minggu (2/6) memang bakal menghasilkan sampah dan limbah pameran. Limbah tidak hanya berasal dari peserta pameran, tetapi juga pengunjung.

Sebagai sebuah pameran lingkungan, konsep “zero waste event” menjadi penting, karena belum banyak masyarakat yang mau memberikan kepedulian terhadap permasalahan sampah dari sebuah kegiatan.

Dan memang belum banyak kegiatan yang mau memperhitungkan sampah sebagai salah satu resiko atas pelaksanaan kegiatan dan memberikan solusi agar sampah yang dihasilkan dari kegiatannya tidak berkontribusi negative terhadap lingkungan hidup.

Pelaksanaan nihil sampah pameran dilakukan oleh sekelompok anak muda yang bernaung dalam Zero Waste Event Project PLI 2013.  Kelompok anak muda ini bekerjasama dengan kegiatan/event besar dan melakukan edukasi kepada pengunjung event untuk memilah sampah, mengelola sampah kegiatan dan menyalurkannya agar sampah tersebut tidak disalurkan ke TPA (Tempat Pembuangan akhir) dan pada akhirnya menjadi permasalahan lingkungan hidup.

Syaiful Rochman selaku kordinator Zero Waste Event Project pada PLI 2013 menyampaikan bahwa pengelolaan sampah event sudah tercantum dalam Undang Undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. “Sudah jelas tercantum dalam Undang Undang tersebut bahwa sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia harus dikelola sesuai dengan azas lingkungan hidup” jelasnya.

Syaiful menambahkan bahwa sejak 2008, ia telah melakukan kegiatan Zero Waste Event di berbagai kegiatan, dan memang belum banyak penyelenggara kegiatan yang tertarik terhadap Zero Waste Event.

“Selama ini zero waste event memang dilakukan atas kerjasama beberapa pihak yaitu Kementerian Lingkungan Hidup, perusahaan swasta sebagai sponsor dan kami menjadi perwakilan dari masyarakat ada yang menjadi staff dan relawan dalam proyek ini” ungkapnya.

Bentuk program yang dilakukan oleh zero waste event adalah menyediakan tempat sampah terpilah dan memberikan edukasi kepada pengunjung event agar membuang sampah dengan proses pemilahan yang benar, sehingga masyarakat bisa mengerti mengenai jenis jenis sampah yang dimilikinya.

Selain itu memang program ini menjamin bahwa seluruh sampah yang dihasilkan tidak terkirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menjadi beban lingkungan. “Kami menyalurkan sampah yang kami kelola hanya kepada pihak yang siap memproses sampah sampah ini melalui cara cara yang tidak bertentangan dengan azas lingkungan hidup” jelas Syaiful.

Zero Waste Event Project PLI 2013 ini didukung oleh PT Indonesia Power.  Manager CSR PT Indonesia Power, Salman Noersiwan Bahtiar, pihaknya memang berkeinginan untuk mewujudkan menjadi sebuah perusahaan yang ramah lingkungan.

Salman mengatakan PT Indonesia Power adalah perusahaan yang membangkitkan listrik, saat ini kami memang sangat merasakan dampak atas permasalahan sampah. Contohnya salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air kami PLTA Saguling yang mendapatkan predikat septic tank terbesar di dunia karena banyaknya sampah yang menumpuk waduk Saguling.

Juga banyaknya sampah domestik di teluk Jakarta yang berdampak terhadap kerusakan mesin pembangkitan kami di daerah Priok. Sehingga atas alasan tersebut PT Indonesia Power merasa sangat penting untuk berperan dalam kampanye pentingnya mengelola sampah di masyarakat.  (G03)

Top