Ecowarriors Sekolah Dasar di Jatim Kampanyekan Pilah Sampah

Reading time: 2 menit
Kader lingkungan di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Wringinanom mengkampanyekan pilah sampah kepada pengunjung. Foto: AZWI
Kader lingkungan di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Wringinanom mengkampanyekan pilah sampah kepada pengunjung. Foto: AZWI

Jakarta (Greeners) – Pada pertengahan November lalu, Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Wringinanom, Jawa Timur (Jatim) mengadakan kegiatan bazar IKHWAM (Ikatan Walimurid). Pada kesempatan itu, ecowarriors atau kader lingkungan tengah mengkampanyekan pilah sampah kepada pengunjung, sekaligus memperkenalkan eco enzyme.

Kegiatan  berbasis sekolah dasar ini juga satu rangkaian acara untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN). Selain itu, ada beberapa produk yang dijual oleh ecowarriors. Mulai dari eco enzyme, pembalut kain, popok kain, sabun organik, dan produk zero waste lainnya. Hasil penjualan dari produk tersebut mereka donasikan untuk masyarakat Palestina.

Ecowarriors SD Muhammadiyah 1 Wringinanom ini terdiri dari 18 siswa. Mereka menawarkan produk zero waste dan mengkampanyekan pengelolaan organik dengan cara berkeliling dan menghampiri pengunjung. Tak sekadar itu, mereka juga menjelaskan mengenai pentingnya memilah dan mengelolah sampah, cara membuat, dan memanfaatkan eco enzyme. 

BACA JUGA: AZWI: RDF Solusi Palsu Penanganan Sampah Perkotaan

Melansir aliansizerowaste.id, antusiasme pengunjung sangat tinggi. Kegiatan ini ramai oleh masyarakat sekitar sekolah, warga sekolah, dan para wali mulid SD Muhammadiyah 1 Wringinanom. Pengunjung juga sebagian besar penasaran dan tertarik dengan eco enzyme. Bahkan, penjualan eco enzyme pun terjual habis.

“Saya sangat senang, pada kegiatan ini kami bisa menjual produk yang kami buat sendiri, yakni eco enzyme. Eco enzyme ini kami buat dari tiga jenis kulit buah, yaitu melon, semangka, jeruk, dan pepaya. Tidak lupa ditambah dengan gula merah dan air bersih,” terang Anggota Ecowarriors SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, Ashafira Ramadhina Gobel.

Kader lingkungan di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Wringinanom mengkampanyekan pilah sampah kepada pengunjung. Foto: AZWI

Kader lingkungan di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Wringinanom mengkampanyekan pilah sampah kepada pengunjung. Foto: AZWI

Pentingnya Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Masyarakat

Beberapa waktu terakhir ini sebanyak 30 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Indonesia mengalami kebakaran. Pengelolaan sampah oleh masyarakat juga belum maksimal. Seperti yang disampaikan beberapa pengujung bazar, mereka masih banyak yang mengelola sampahnya dengan cara membakarnya di pekarangan.

Sementara itu, pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menimbulkan masalah baru. Maka, penting untuk melakukan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat. Dengan demikian, masalah sampah bisa terselesaikan dengan baik, salah satunya melalui pengelolaan sampah organik di rumah dan di sekolah.

BACA JUGA: AZWI: Benahi Penegakan Hukum Nasional untuk Atasi Sampah

“Melalui kegiatan ini kami ingin memperkenalkan kepada warga sekolah dan para wali murid tentang aksi untuk mengatasi persoalan sampah, yakni dengan mengelola sampah organik di rumah dengan pembuatan eco enzyme,” ujar Pembimbing Ecowarriors SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, Khoirun Nisa.

Selain itu, Nisa menambahkan, kegiatan ini juga sebagai bentuk pembelajaran anggota ecowarriors. Khususnya, dalam hal berkomunikasi dan mengkampanyekan kepedulian lingkungan kepada orang lain.

 

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top