14 Tahun Car Free Day, Pemrov DKI Akan Tambah Lokasi Pelaksanaan

Reading time: < 1 menit
car free day
Foto: Briana Laugher/flickr.com

Jakarta (Greeners) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana akan menambah lokasi pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau lebih dikenal dengan Car Free Day. Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, saat ini, pemerintah masih akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum melaksanakan penambahan lokasi tersebut.

“Sementara rencananya akan menambah lokasi pelaksanaan. Tapi kalau belum memungkin, waktu pelaksanaan di wilayah yang akan kita tambah, dari satu bulan sekali jadi tiap minggu,” katanya saat dihubungi oleh Greeners melalui sambungan telepon, Jakarta, Senin (26/09).

Menurutnya, setiap pelaksanaan HBKB di tingkat wilayah maupun provinsi selalu dipadati warga. Apalagi, kualitas udara di lokasi HBKB selalu lebih baik dibanding hari biasa. Hal ini, terangnya, sangat baik bagi kesehatan dan menjadi sarana silaturahmi masyarakat.

“Kita harap rencana ini sejalan dengan tingginya minat masyarakat mendatangi lokasi HBKB,” tambahnya.

Sebagai informasi, Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jakarta pertama kali digelar pada tahun 2002. Saat ini, kegiatan itu sudah memasuki 14 tahun pelaksanaannya dan masih rutin digelar setiap Minggu.

Setelah berjalan selama 14 tahun, CFD di Jakarta, yang pusatnya berada di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Sudirman, telah mengalami beberapa perubahan. Pada awalnya, pedagang kaki lima dibebaskan untuk berjualan di sepanjang jalan yang dilalui area CFD. Mereka juga membuka lapak di badan jalan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga pernah meminta sejumlah pihak terkait untuk mengevaluasi kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day (CFD). Hal tersebut disampaikan karena banyaknya sekelompok masyarakat yang memanfaatkan kegiatan santai tersebut sebagai ajang untuk menyampaikan aspirasi politik atau dukungan terhadap suatu pihak.

Itu sebabnya, Ahok meminta agar CFD dievaluasi secara menyeluruh sekaligus dikembalikan kepada fungsi awalnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top