Aksi Muda Jaga Iklim Kembali Bangun Semangat Atasi Krisis Iklim

Reading time: 3 menit
Ilustrasi penanaman pohon. Foto: Freepik
Ilustrasi penanaman pohon. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) akan kembali digelar untuk mengurangi dampak krisis iklim. Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2023. Ada sejumlah kegiatan yang berkaitan langsung dalam pelestarian lingkungan.

Bertemakan “Aksi Kolaboratif Kerelawanan Kaum Muda Untuk Antisipasi Krisis Iklim”, AMJI tahun 2023 kembali melibatkan anak muda melakukan aksi menjaga lingkungan. Aksi tersebut menargetkan 40.000 anak muda melakukan beragam aksi di AMJI.

Sejumlah komunitas berhasil melaksanakan inisiasi ini. Di antaranya, Komunitas Penjaga Laut, Komunitas EcoDefender, dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kemudian, Yayasan Indorelawan, Jejakin.id, Trilogi Ocean Restoration, dan Yayasan EcoNusa pun ikut berkontribusi.

BACA JUGA: Penjaga Laut Gelar Aksi Jaga Iklim di 217 Titik Indonesia

“AMJI kali ke-3 ini akan kami lakukan di lebih dari 350 titik se-Indonesia. Bersama lebih dari 50 kolaborator, kami berharap aksi-aksi yang kami lakukan bisa berkontribusi mengurangi dampak krisis iklim yang terjadi. Terutama di tengah fenomena El Nino saat ini,” ungkap Koordinator Nasional Penjaga Laut, Yolanda Parede pada Diskusi Media Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2023 di Jakarta, Selasa, (24/10).

Pelaksanaan AMJI tahun 2021-2022 berhasil melibatkan 29.632 anak muda dari 87 kolaborator dalam aksi di 421 titik. Hasilnya berupa penanaman 46.427 bibit pohon dan mangrove serta pengumpulan 37.239 kilogram sampah. Selain itu, terdapat adopsi dan transplantasi 1.426 koral serta pelepasan 200 ekor tukik.

Menurut Project Officer Indorelawan, Gresy Kristriana, partisipasi masyarakat, terutama anak muda penting dalam
melakukan aksi kolaboratif.

“Isu lingkungan adalah isu yang paling diminati oleh para relawan. Ini memberikan harapan bagi kami bahwa isu perubahan iklim pasti bisa kita hadapi bersama, karena isu ini adalah isu bersama,” ujarnya.

Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) bertujuan mengurangi dampak krisis iklim. Foto: Dini Jembar Wardani

Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) bertujuan mengurangi dampak krisis iklim. Foto: Dini Jembar Wardani

Laksanakan Aksi Bervariasi

Menurut Yolanda, dengan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-95, aksi yang akan dilakukan di AMJI tanggal 28 Oktober 2023 sangat bervariasi. Mulai dari aksi diskusi isu lingkungan, aksi bersih pantai, bersih lingkungan, pemberian bibit pohon, penanaman mangrove, dan adopsi koral.

Tak sekadar itu, aksi tersebut juga mencakup aksi pakai transportasi non emisi, aksi edukasi dampak perubahan iklim untuk kesehatan di beberapa puskesmas. Kemudian, ada pula aksi membagikan plant-based food.

BACA JUGA: Net Zero Summit 2023 Galang Aksi Nyata Atasi Krisis Iklim

“Tahun ini antusias komunitas dan relawan individu jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Itu terlihat dari meningkatnya jumlah titik aksi. Antusiasme dan support rekan-rekan komunitas, para relawan, para inisiator, kolaborator, serta dukungan dari rekan media lah yang membuat AMJI terlaksana hingga tahun ke-3 ini,” ujar Yolanda.

Selain itu, aksi-aksi pun tidak akan berhenti hanya di sini. Tim juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat bisa hidup layak dan aman.

Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) bertujuan mengurangi dampak krisis iklim. Foto: Dini Jembar Wardani

Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) bertujuan mengurangi dampak krisis iklim. Foto: Dini Jembar Wardani

KLHK Sediakan Bibit Gratis untuk Aksi Muda Jaga Iklim

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) lewat Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Citarum Ciliwung, ikut mendorong aksi ini. Sebab, hal tersebut sejalan dengan program yang sedang KLHK upayakan. Salah satunya, penghijauan lewat penanaman pohon untuk membantu mengatasi perubahan iklim.

“Kami siap mendukung teman-teman relawan, kalau punya aksi penanaman kami siap bantu asal tujuannya jelas. Tentu, bukan sekadar menanam, tapi juga merawat. Ini sangat penting,” lanjut Kepala BPDASHL Citarum Ciliwung, Pina Ekalipta.

Pina melanjutkan, KLHK telah menyediakan bibit tanaman seperti buah dan kayu-kayuan yang bisa mudah ditanam oleh masyarakat. Bibit tersebut pun telah KLHK sediakan secara gratis dan masyarakat dapat menggunakannya.

“Aksi ini bukan hanya sekedar menanam. Perlu juga monitoring secara berkelanjutan. Misalnya, melihat proses perkembangan tanaman tersebut secara berkala,” ujar Pina.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top