BMKG, Intensitas Hujan Dua Hari Belakangan Luar Biasa

Reading time: 3 menit
Ilustrasi: Ist.

Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa intensitas hujan di wilayah Jabodetabek yang terjadi pada Minggu (08/02) malam hingga Selasa (10/2/2015) pagi kemarin, hampir sama banyaknya dengan intensitas hujan dalam kurun waktu satu bulan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) BMKG, Edvin Aldrian saat dihubungi oleh Greeners mengatakan bahwa rata-rata intensitas hujan yang turun dalam waktu satu bulan sekitar 300-400 milimeter. Namun, untuk hujan yang turun pada hari Senin kemarin mencapai 360 mm per hari, sementara hujan yang turun pada hari Selasa mencapai 190 mm.

“Ini (intensitas hujan) kita ukur dari stasiun kita di kantor BMKG dan ini luar biasa. Ini (intensitas hujan) ekstrim sekali makanya langsung banjir,” terangnya, Jakarta, Rabu (11/02).

Untuk hari ini, BMKG memprakirakan hujan akan mengguyur wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur sepanjang hari namun dalam intensitas ringan. “Hari ini akan gerimis saja tapi besok dan lusa kemungkinan akan “basah” lagi,” ujarnya.

Peta lokasi potensi banjir di DKI Jakarta dan sekitanya yang dikeluarkan pada 9 Februari 2015. Gambar: http://geospasial.bnpb.go.id/

Peta lokasi potensi banjir di DKI Jakarta dan sekitanya yang dikeluarkan pada 9 Februari 2015. Gambar: http://geospasial.bnpb.go.id/

Di lain sisi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menganggap jika banjir yang terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan beberapa faktor buruknya pengelolaan lingkungan hidup tahun ini tidak lebih buruk dibandingkan puncak hujan yang terjadi pada tahun lalu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa hingga Selasa siang kemarin, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada penambahan titik genangan air di Jakarta hingga 107 titik genangan.

“Di Jakarta Pusat ada 25 titik genangan, 27 titik di Jakarta Barat, 25 titik di Jakarta Timur, 10 titik di Jakarta Selatan dan 20 titik di Jakarta Utara,” jelasnya.

Akibat banjir ini, 5.986 jiwa korban banjir di 14 lokasi di Ibu Kota mengungsi. Namun, Sutopo menyatakan bahwa mereka telah kembali ke rumah masing-masing.

“Ribuan korban banjir yang berjumlah 2.063 warga di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, masih berada di lokasi pengungsian hingga malam tadi,” kata Sutopo.

Peta potensi banjir. Gambar: http://geospasial.bnpb.go.id/

Peta potensi banjir. Gambar: http://geospasial.bnpb.go.id/

Untuk titik penyebaran pengungsi tersebut, lanjutnya, 1.500 warga mengungsi di Rusun Muara Baru, 168 orang di Kantor Kelurahan Penjaringan, 84 orang di Pos Polisi Pluit, 7 orang di Kantor RW 07, 104 orang di Gedung SD 012, 150 orang di Masjid Nurul Ihwan, dan 50 orang ditempatkan sementara di Rumah Yatim RW 17.

Sebagai informasi, Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya menerangkan hari ini masih terdapat genangan air di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara, sedangkan sisanya sudah mulai surut.

Salah seorang petugas TMC, Briptu Amung kepada Greeners mengatakan sebaran titik genangan air tersebut antara lain di Jakarta Utara seperti di Pluit Timur (40 cm), depan Lantamal (30 – 40 cm), Jl.RE Martadinata (15 cm), Jl. Jatidia Tj Priok (20 cm), Jl.Batu Ancol (20 cm), KBN Cakung (40 cm), Kebon Baru (15 cm) dan Bundaran Kelapa Gading arah SMR (15 cm).

“Untuk Jakarta Barat ada di Traffic Light Ring Road Purikembangan (50 cm), Depan Univ.Tarumanegara arah Tomang (50 cm), Jl.Tubagus Angke (40 cm), Jl Kyai Tapa (20 cm) dan Jl.Daan Mogot depan Satpas SIM arah Grogol (40 cm),” pungkasnya.

(G09)

Top