Delri Akan Bawa 8 Sampai 10 Tim Negosiator ke COP 22 Marakesh

Reading time: 2 menit
cop 22
Gambar: ist.

Jakarta (Greeners) – Delegasi Republik Indonesia (Delri) berencana akan membawa sekitar delapan sampai sepuluh tim yang total keseluruhannya dimulai dengan jumlah 60 orang negosiator untuk memuluskan target Indonesia pada pelaksanaan Pertemuan Para Pihak (Conference of the Parties/COP) ke 22 dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang akan diselenggarakan di Marakesh, Maroko.

Direktur Jendral Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nur Masripatin mengatakan, sekitar bulan Oktober 2016 nanti seluruh negara peserta COP 22 akan menerima pengumuman dari UNFCCC tentang mandat COP22.

“Dari situ nanti kita akan melihat apakah jumlah negosiator akan ditambah, dikurangi atau mungkin cukup,” ujarnya kepada Greeners, Jakarta, Rabu (28/09).

BACA JUGA: DPR Meminta Pemerintah Segera Selesaikan Proses Ratifikasi NDC

Nantinya, seluruh tim negosiator tersebut akan dibagi berdasarkan isu dan kebutuhan yang akan diisi dari berbagai sektor seperti pemerintah maupun Non Goverment Organization (NGO). Untuk saat ini, lanjut Nur, beberapa negosiator yang sudah masuk dalam rencana masih didominasi oleh pemerintah.

Nur menjelaskan, COP 22 di Marakesh nanti merupakan COP implementasi. Dalam pertemuan dunia ini, Indonesia ingin memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam kontribusi terhadap upaya global mencegah kenaikan suhu bumi sebesar dua derajat Celcius. Komitmen Indonesia ini mengacu pada dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) bahwa saat ini masih belum aman mencegah kenaikan suhu di bawah dua derajat Celcius.

Saat ini, lanjutnya, baru sekitar 28 negara atau 40 persen yang meratifikasi Kesepakatan Paris (Paris Agreement) padahal diperlukan sebesar 55 persen kontribusi dan negara-negara maju juga didesak untuk meningkatkan ambisinya menurunkan emisi. Dalam waktu dekat akan ada 20 negara lagi yang menyampaikan ratifikasinya. Diestimasikan, jika 20 negara itu terlibat maka akan ada kontribusi sebesar 52 persen.

“Target kita bersama negara pihak lainnya menyepakati aturan implementasi Paris Agreement berupa adaptasi, mitigasi, transparansi, finance, dan capacity building,” tambahnya.

BACA JUGA: Indonesia Bawa Tiga Misi Penting Pada COP 22 Marakesh Mendatang

Saat ini Pemerintah Indonesia tengah serius menyiapkan diri untuk mengikuti pertemuan dunia terkait perubahan iklim (COP 22) di Marakesh, Maroko pada 7-18 November 2016 mendatang. Selain persiapan delegasi untuk negoisasi, pembahasan maraton ratifikasi Kesepakatan Paris COP 21 pun terus dirampungkan.

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi, Arief Yuwono, saat ditemui beberapa waktu lalu mengungkapkan, persiapan ratifikasi Kesepakatan Paris mengacu pada UU Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. “Jika sudah disetujui DPR, ini akan dikembalikan lagi ke Presiden baru disahkan,” katanya.

Penulis: Danny Kosasih

Top