Aksi Ecoton Menuntut Amerika Serikat Hentikan Kirim Sampah Ilegal

Reading time: 3 menit
Foto : www.greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Aksi demonstrasi di depan Kantor Kedutaan Amerika Serikat digelar lembaga swadaya masyarakat Ecoton, atas temuan tindakan Amerika Serikat yang membuang sampah domestiknya secara ilegal ke Indonesia sejak tahun 2014.

Hal tersebut dilakukan dengan cara menyusupkan sampah secara ilegal ke dalam kertas yang diimpor untuk bahan baku pabrik kertas di Indonesia.

Pada 14 Juni lalu, pemerintah Indonesia telah melakukan re-ekspor sebanyak 5 kontainer berisi sampah ilegal milik PT. Adiprima Suraprinta ke negara asalnya Amerika Serikat.

Dan pada Selasa 9/07/2019, Kepala Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menyatakan ada 38 kontainer sampah dari Amerika Serikat yang saat ini sedang di tahan untuk diperiksa di Pelabuhan Tanjung Perak.

Tumpukan sampah rumah tangga seperti popok bayi, bungkus makanan, sachet, tas kresek, botol oli, odol, pakaian bekas, sampah elektronik dan sampah dan kotoran akhirnya menjadi masalah lingkungan di Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya.

BACA JUGA : Indonesia Lanjut Re-ekspor 49 Kontainer Sampah Ilegal ke Negara Maju

Ecoton, sebagai lembaga swadaya masyarakat yang terus mengawal permasalah impor sampah ilegal, meminta agar Amerika Serikat mengambil kembali sampah yang sudah di kirim ke Indonesia dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena sudah mencemari lingkungan Indonesia.

Prigi Arisandi (paling kiri bercelana oranye)/Foto : www.greeners.co/Dewi Purningsih

“Kita ingin mereka minta maaf ke kita (Indonesia khususnya masyarakat Jawa Timur) masa negara yang bisa mengirimkan orangnya ke bulan tapi membuang sampahnya ke kita. Ada teori jangan buang sampah sembarangan, itu seharusnya menjadi teori dasar yang seharusnya bisa sangat dimengerti oleh mereka sebagai negara maju,” ujar Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi saat melakukan aksinya di depan Kantor Dubes Amerika, Jakarta, Jumat (19/07/2019).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, Amerika Serikat menjadi negara maju pengimpor sampah kertas terbesar ke Indonesia khususnya Jawa Timur.

Diduga sejak tahun 2014, Amerika Serikat mengirimkan sampah kertas yang disusupi oleh kontaminan ilegal sampah rumah tangga mencapai 25.000 ton/tahun, dan pada tahun 2018 angkanya telah mencapai 150.000 ton/tahun.

Sumber : Ecoton (BPS 2019)

Di Jawa Timur, terdapat lebih dari 12 pabrik kertas yang menggunakan bahan baku sampah kertas impor dari negara lain. Dari 43 negara eksportir sampah kertas, sepuluh negara pengekspor sampah kertas terbanyak ke Jawa Timur adalah Amerika Serikat, Italia, Inggris, Korea, Australia, Singapura, Yunani, Spanyol, Belanda dan New Zealand.

“Temuan hasil investigasi BRACSIP menunjukkan bahwa impor sampah kertas disusupi oleh kontaminan sampah rumah tangga, khususnya sampah plastik, dengan persentase mencapai 30%,” terang Prigi.

Aksi juga ditandai dengan penulisan sebuah surat dari seorang siswi SMA asal Jawa Timur Tara kepada Presiden Donald Trump. Di dalam surat tersebut Ia menuliskan bahwa sampah Amerika yang dikirimkan ke Indonesia sudah mencemari lingkungan Jawa Timur.

BACA JUGA : Menteri LHK: Kita Akan Lakukan Re-Ekspor Untuk Impor Sampah Plastik Ilegal

“Jadi saya nulis surat untuk Presiden Donald Trump. Amerika ini negara maju tapi mereka masih ngirim sampah limbah domestiknya ke indonesia dan jumlahnya 150 tibu ton per tahun. Di surat itu juga aku bilang kalau sampah yang mereka kirim membawa damage ke indonesia, dan itu merusak lingkungan, air, udara, tanah di indonesia,” ujar siswi berusia 16 tahun tersebut.

Tara menegaskan bahwa Indonesia tidak membutuhkan sampah dari Amerika Serikat karena sampah-sampah tersebut membawa keburukan untuk masyarakat, air, tanah dan lingkungan di Indonesia.

“Harapannya saya minta Amerika berhenti mengimpor sampahnya ke Indonesia, dan bertanggung jawab atas kerusakan yang sudah terjadi,” tegasnya.

Penulis: Dewi Purningsih

Top