Menteri LHK Tertarik Replikasi Program Pengelolaan Sampah Kota Surabaya

Reading time: < 1 menit
pengelolaan sampah
Puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017 digelar di Pantai di Pantai Kenjeran, Surabaya, Selasa (28/02/2017). Foto: greeners.co/Hari Istiawan

Surabaya (Greeners) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam kunjungannya ke Surabaya mengaku tertarik dengan berbagai program kebersihan yang diterapkan di kota Surabaya. Ia menyatakan banyak program-program dari Wali Kota Surabaya yang bisa diaplikasikan di daerah lain untuk mendukung program Indonesia Bebas Sampah 2020.

“Saya ke sini sejak kemarin dan melihat beberapa tempat yang bisa direplikasi nantinya,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya di sela-sela puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017, di Pantai Kenjeran, Surabaya, Selasa (28/02/2017).

BACA JUGA: Lebih dari 10 Ton Sampah Dibersihkan di Pantai Kenjeran

Ia mengaku terkesan pada beberapa inovasi Surabaya dalam menangani persoalan sampah seperti pemberian insentif kepada para pemulung yang dikaitkan dengan upah minimum kota. “Mereka-mereka ini bisa menjadi warga sesungguhnya selain karena bertugas membersihkan sampah tapi juga bisa memanfaatkan sampah,” ujarnya.

Menurut Siti, beberapa jingle yang ditampilkan oleh para pelajar Surabaya seperti ‘Surabaya Zero Waste’ juga akan diterapkan ke daerah-daerah lainnya karena mudah diingat oleh masyarakat. Ia juga menyatakan tertarik untuk mereplikasi program reward atau insentif kepada pelajar dan pemulung.

BACA JUGA: Wapres Jusuf Kalla Minta Industri Bertanggung Jawab terhadap Sampah

Ditemui di lokasi yang sama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, upayanya menekan dan mengelola sampah juga dibarengi dengan pembuatan sabuk hijau untuk mengamankan tempat pembuangan akhir sampah. “Dengan adanya green belt seluas 37 hektare, TPA kami bisa hidup seratus tahun lagi,” kata Risma.

Sebelumnya, dalam puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017, di Pantai Kenjeran, Surabaya, Selasa (28/02/2017), Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan harapannya agar semua pihak mulai tingkat rumah tangga hingga industri dan perkantoran bersama-sama bertanggung jawab terhadap sampah yang ditimbulkannya. “Jangan sampai peristiwa di Leuwigajah terulang lagi karena salah kelola,” katanya.

Penulis: HI/G17

Top