Lebih dari 10 Ton Sampah Dibersihkan di Pantai Kenjeran

Reading time: 2 menit
pantai kenjeran
Belasan ribu warga membersihkan Pantai Kenjeran di Surabaya dalam puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017, Selasa (28/2/2017). Sebanyak 10,378 ton sampah berhasil di bersihkan dari pinggir pantai. Foto: greeners.co/Syaiful Rochman

Surabaya (Greeners) – Sebanyak 10,378 ton sampah di sepanjang Pantai Kenjeran, Surabaya, berhasil dibersihkan oleh 16 ribu warga dalam puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017, Selasa (28/2/2017). Aksi nyata bersih-bersih sampah ini dilakukan mulai pukul 06.30 WIB hingga 08.30 WIB yang terbagi mulai dari zona satu hingga lima.

Dalam acara tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan bahwa timbunan sampah di Indonesia didominasi sampah organik dengan persentasi sebanyak 60 persen. Sedangkan sampah plastik menyumbang 14 persen dari total timbunan sampah yang ada. Sampah plastik terus meningkat dari tahun 2005 yang berjumlah 11 persen menjadi 14 persen di tahun 2015.

Meski demikian, Siti Nurbaya mengaku optimis program Indonesia Bebas Sampah pada tahun 2020 bisa tercapai dengan peran serta semua pihak baik pemerintah, industri maupun masyarakat. Sebab, dari tahun ke tahun daerah-daerah yang mendukung program ini terus meningkat, begitu juga dukungan para fasilitator dan komunitas-komunitas di seluruh Indonesia.

“Keterlibatan fasilitator, komunitas dan kolaborator meningkat dari tahun ke tahun. Dukungan dari akademisi dan dunia usaha, juga para aktivis yang tidak pernah berhenti dalam gerakan-gerakannya di lapangan,” kata Siti Nurbaya dalam paparannya di depan Wapres JK dan para hadirin, Selasa (28/02/2017).

BACA JUGA: Empat Perusahaan Ini Dinilai KLHK Bertanggung Jawab Kelola Sampah

Ia juga menyatakan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mengurangi jumlah sampah plastik. Perubahan perilaku merupakan salah satu faktor terpenting untuk mengurangi sampah sehingga tidak hanya bergantung pada petugas kebersihan dan pemulung.

Dalam acara ini, Siti Nurbaya memberikan penghargaan kepada enam bank sampah terbaik dari Surabaya, Malang, Yogyakarta, Banjarmasin, Jakarta, dan Makassar. Penghargaan juga diberikan kepada empat perusahaan yang telah melakukan inisiatif dan mempunyai kinerja pengurangan sampah dari hasil produksinya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan persoalan sampah di Jatim merupakan persoalan yang kompleks. Dari total sekitar 39 juta jiwa penduduk pada akhir 2016 dan sekitar 813.140 pabrik, menghasilkan 766.919 meter kubik sampah per hari. “Program-program desa dan kelurahan bersih, pinjam uang bayar sampah, telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini,” kata Soekarwo.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan program pengurangan sampah yang sudah dilakukan mulai dari tingkat rumah tangga, kampung-kampung, kampus, perkantoran, serta pasar tradisional. “Dengan program ini mampu menurunkan sampah yang masuk ke TPA sebanyak 10 hingga 20 persen per tahun,” kata Risma.

BACA JUGA: Wapres Jusuf Kalla Minta Industri Bertanggung Jawab terhadap Sampah

Risma memaparkan, saat ini terdapat kurang lebih 28.600 kader lingkungan dengan 520 fasilitator yang membantu menggerakkan dan memotivasi warga kampungnya untuk melaksanakan program pengurangan sampah. Surabaya, kata Risma, memiliki bank sampah dan rumah kompos yang tersebar di seluruh perkampungan. Bahkan, sebagiannya telah bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik untuk menerangi taman-taman dan dijual ke PLN.

Selain itu, tempat daur ulang (TDU) terpadu di Jambangan mampu memproduksi 20 ton kompos yang dimanfaatkan untuk merawat 121 taman aktif yang tersebar di Surabaya dan 95 lapangan sepak bola dan voli. “Taman-taman ini perlu perawatan yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan pupuk kimia,” ujarnya.

Selain aksi bersih-bersih sampah, pada puncak peringatan HPSN 2017 juga dilakukan peresmian TDU sampah berkapasitas 20 ton per hari di Jambangan, Surabaya, dan TDU berkapasitas 10 ton per hari di Lamongan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Penulis: HI/G17

Top