Sudah Saatnya Masyarakat Menggunakan Energi Alternatif

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Perkembangan bioenergi sudah seharusnya menjadi fokus penting yang dibahas oleh pemerintah Republik Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya penggunaan energi fosil yang semakin tidak terkendali dan menyebabkan banyaknya kerusakan lingkungan.

Dr. Mahfud dari Kelompok Kerja (Pokja) Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan bahwa bioenergi sendiri merupakan energi alternatif yang bersumber dari bahan-bahan nabati seperti tanaman, alga, maupun limbah yang dewasa ini mulai dilirik di Indonesia .

Implementasi bioenergi juga, kata Mahfud, sebetulnya sudah memasuki generasi keempat di mana pemanfaatan dan pengembangan bioenergi tengah dikembangkan sebagai bahan bakar pesawat. Meskipun yang dikembangkan itu masih sebatas digunakan untuk pesawat-pesawat kecil.

“Tahap pertama itu saat kita memanfaatkan minyak sawit atau jelantah menjadi bahan bakar. Generasi kedua adalah memanfaatkan limbah atau tanaman yang memang sengaja diperuntukkan untuk energi. Lalu, yang ketiga yaitu penggunaan alga yang hidup di perairan yang dipakai sebagai sumber energi. Dan keempat sekarang ini pengembangan bioenergi,” jelasnya saat menjadi pembicara di acara Indo Green Forestry Expo 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (16/04).

Irham Rofii, produsen “Wood Pellet” di Madura yang mengelola pesantren hijau dan mengembangkan berbagai kegiatan kehutanan termasuk dengan mengembangkan bioenergi, bercerita bahwa pemanfaat tanaman kaliandra sebagai wood pellet atau pakan ikan dengan kalori yang tinggi mampu membuat daerahnya bangga.

“Bahkan kompor wood pellet yang kami hasilkan itu satu kilo saja bisa mengeluarkan bara api selama satu jam setengah,” tuturnya bersemangat.

Pemanfaatan bioenergi ini juga, tambahnya mampu merangkul banyak tenaga kerja yang saat ini sangat minim bagi pemuda-pemudi di daerah. Selain itu, penggunaan wood pellet yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan bagi industri hingga rumah tangga.

Dosen dari Universitas Mulawarman, Rudianto Amirta, mengatakan, apabila energi terbarukan seperti ini digunakan dengan baik, maka banyaknya pengusaha makanan seharusnya bisa membantu industri rumahan tersebut untuk berhemat.

“Bioenergi ini sudah seharusnya menjadi fokus dan bukan lagi sebagai energi alternatif. Masyarakat juga sudah harus mulai mengetahui segala manfaat dari bioenergi ini,” tukasnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top