Burung Gosong Maluku, Bertelur Saat Purnama untuk Hindari Predator

Reading time: 2 menit
Burung ini mempunyai cara bertelur yang cukup unik. Foto: Inaturalist

Gosong Maluku atau mamoa (Eulipoa wallacei) merupakan salah satu jenis burung endemik Indonesia dari Kepulauan Maluku. Penyebarannya ada di Pulau Halmahera, Ternate, Buru, Seram, Ambon, Haruku hingga Misol.

Cara bertelur burung ini cukup unik karena dilakukan saat malam hari dan biasanya telurnya dikubur di liang tanah. Mereka kebanyakan bertelur saat bulan purnama untuk menghindari para predator.

Namun, ada juga yang menyebut bulan purnama berperan sebagai navigator untuk menemukan lokasi bersarang.

Morfologi dan Ciri-Ciri Burung 

Salah satu spesies megapoda ini memiliki berat tubuh yang kecil jika dibandingkan 22 spesies megapoda lainnya. Ukuran tubuhnya sepanjang 31 sentimeter dan merupakan spesies tunggal dalam genus Eulipoa. 

Spesies ini memiliki bulu berwarna cokelat zaitun, bagian sekitar kulit lain berwarna merah muda, iris mata berwarna cokelat. Sementara bagian paruh berwarna kuning keabu-abuan. 

Di bagian punggungnya terdapat motif berbentuk palang dan penutup sayapnya berwarna merah gelap berujung abu-abu. Anak burung berwarna cokelat dengan kaki dan paruh berwarna hitam. Sementara bulu sisi bawah berwarna abu-abu biru gelap dan tungging (belakang tubuh) putih.

Habitat dan Distribusi Penyebaran 

Burung ini mendiami hutan perbukitan dan hutan pegunungan, biasanya di atas ketinggian 750 meter di atas permukaan laut  (mdpl). Namun, mereka pergi ke pantai berpasir dan semak pesisir saat musim bertelur.

Mamoa mendiami di beberapa wilayah di Kepulauan Maluku. Penyebarannya di Pulau Halmahera, Ternate, Buru, Seram, Ambon, Haruku hingga Misol.

Perilaku dan Kebiasaan Gosong Maluku

Spesies ini merupakan satu-satunya burung gosong yang bertelur pada malam hari. Sarangnya biasanya di daerah pasir yang terbuka, sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi.

Berdasar penelitian Gillian Baker dari University of Sussex, Inggris, ada beberapa kemungkinan penyebab burung ini lebih memilih bertelur saat bulan purnama. Bulan purnama diduga berperan mengurangi risiko dari predator pemangsa. 

Faktor lain, bulan purnama berperan dalam menyerentakkan waktu bertelur bagi momoa serta sebagai alat bantu navigasi bagi burung ini untuk menemukan lokasi bersarang.

Namun sayangnya, hal ini belum bisa menyelamatkan burung ini dari ancaman kepunahan. Masyarakat banyak yang memburu sarang-sarang telur burung ini. Beberapa satwa lainnya seperti biawak, ular, burung pemangsa, dan babi juga menjadi ancaman lain dari alam.

Taksonomi Gosong Maluku (Eulipoa wallacei)

Penulis: Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top