Jamur Terompet Hitam, Fungi Edible yang Sarat Manfaat

Reading time: 2 menit
Meski terlihat seperti busuk, jamur ini nikmat dan miliki banyak khasiat. Foto: Shutterstock

“Don’t judge a book by it’s cover,” pepatah ini sangat pas digunakan untuk menggambarkan penampilan jamur terompet hitam. Meski terlihat seperti “busuk,” jamur edible ini disebut-sebut memiliki rasa yang nikmat serta berkhasiat.

Black trumpet mushroom memiliki nama ilmiah Craterellus cornucopioides. Kelompoknya tergabung dalam kelas Agaricomycetes, ordo Cantharellales, serta famili Cantharellaceae.

Karena menyebar cukup luas, C. cornucopioides dikenal memiliki sejumlah julukan. Ia disebut sebagai trompette de la mort di Perancis, trombetta dei morti di Italia dan djondjon di Haiti.

Tidak cuma itu, sebagian masyarakat bahkan menyebutnya sebagai jamur chanterelle hitam. Ini disebabkan oleh faktor kemiripan antara jamur terompet hitam dan jamur chanterelle.

Morfologi dan Ciri-Ciri Black Trumpet Mushroom

Lebar djondjon rata-rata mencapai 3-5 cm dengan tinggi 5-9 cm. Ia tidak memiliki topi atau penutup, melainkan tajuk unik yang berbentuk seperti kembang terompet atau vas bunga.

Ketika baru berbiak, bentuk jamur terompet hitam lebih mirip seperti corong. Tepi atasnya terlihat sedikit melengkung, namun lengkungannya mulai agak melebar saat usia dewasa.

Permukaan atas jamur tersebut berwarna hitam sampai abu-abu tua. Teksturnya agak kasar dengan serat berwarna gelap, serta corak sisik berwarna cokelat pucat di atas warna dasar.

Dalam beberapa kasus, corak tersebut juga tampak berwarna keabu-abuan atau kehitaman. Permukaan bawahnya halus dan berkerut dengan warna abu-abu gelap sampai kehitaman.

Daging buah jamur terompet hitam tipis dan rapuh, warnanya juga kehitaman. Jamur ini tidak memiliki bau yang khas, namun memiliki cita rasa manis dan aroma yang semerbak.

Habitat dan Distribusi Jamur Terompet Hitam

Spesies C. cornucopioides ahli kenal sebagai kelompok saprofit. Ia juga menjalin hubungan simbiosis dengan akar tanaman, sehingga dapat kita kategorikan sebagai jamur mikoriza.

Inang jamur ini umumnya merupakan tanaman berkayu keras. Mereka tumbuh menyebar atau berkelompok di area berlumut, tanah berkapur, atau daerah-daerah lembap lainnya.

Jamur terompet hitam terdistribusi di kawasan Eropa, Amerika Utara, serta Asia Timur. Ia berkembang sepanjang Juli-November di Eropa, namun bulan Agustus-November di Inggris.

Mencari djondjon di alam liar cukup sulit, sebab warnanya mirip seperti semak-semak daun di lantai hutan. Para pemburu bahkan menyebutnya seperti mencari lubang hitam di hutan.

Karena itu meskipun tidak langka, harga jamur terompet hitam terbilang cukup tinggi. Fungi ini sering dimanfaatkan sebagai masakan, makanan pendamping, hingga keperluan obat.

Kandungan dan Manfaat Jamur Terompet Hitam

Tidak hanya lezat untuk dikonsumsi, jamur terompet hitam juga berkhasiat bagi kesehatan. Ia mengandung berbagai nutrisi baik seperti vitamin B12, fenolik, pospor dan sebagainya.

Fenolik sendiri merupakan agen antioksidan, antibakteri, serta antikanker. Mengonsumsi jamur ini efektif menghambat pertumbuhan sel tumor hingga menjaga daya tahan tubuh.

Bagi orang yang sedang diet, spesies C. cornucopioides dapat menjadi menu makanan sehat yang mengenyangkan. Jamur ini mengandung lemak, karbohidrat, serta berprotein tinggi.

Studi menunjukkan, ekstrak aceton dari black trumpet mushroom mampu menghambat bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, B. subtilis, hingga Proteus mirabilis.

Meski begitu hindari mengonsumsi jamur ini secara berlebihan, terutama jika Anda memiliki riwayat alergi. Perhatikan cara memasaknya, pastikan jamur tersebut matang sempurna.

Taksonomi Spesies Craterellus Cornucopioides

Penulis : Yuhan al Khairi

Top