Burung Puyuh, Hewan Kecil Beromzet Jutaan Rupiah

Reading time: 3 menit
Burung Puyuh, Hewan Kecil Beromzet Jutaan Rupiah
Burung Puyuh, Hewan Kecil Beromzet Jutaan Rupiah. Foto: Shutterstock.

Siapa sih yang enggak tahu telur puyuh? Kenikmatan rasanya membuat kuliner ini jadi kudapan favorit banyak orang. Meski familiar dengan telurnya, apakah Anda cukup mengenal burung puyuh itu sendiri?

Burung puyuh adalah ternak berdarah panas dari genus Coturnix yang tersebar luas di seluruh daratan Eropa, Asia hingga Afrika. Di tanah air, fauna ini mulai dikenal dan dibudidayakan pada tahun 1979.

Unggas yang satu ini sebenarnya terdiri dari banyak jenis, namun ada empat jenis burung puyuh di dunia yang cukup populer di masyarakat, yakni Puyuh Jepang, Batu, Gonggong Jawa dan Bobwhite.

Selain jenisnya, fauna dengan cangkang bercorak ini nyatanya memiliki segudang fakta menarik lain yang sayang untuk dilewatkan. Supaya enggak penasaran, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya.

Morfologi dan Ciri-Ciri

Tahukah Anda jika telur puyuh tergolong hewan yang cukup apik merawat diri? Ya, unggas kecil bertubuh gemuk ini ternyata sangat aktif membersihkan bulunya pada siang maupun malam hari.

Seperti namanya, burung puyuh memang termasuk dalam golongan burung. Kendati demikian, fauna yang satu ini tidak memiliki kemampuan terbang yang baik dibanding jenis burung lainnya.

Pada umumnya, puyuh bisa tumbuh sepanjang 19 cm dengan ciri badan kecil, bulat, berekor pendek, berparuh pendek namun kuat, punya dua kaki serta masing-masing memiliki empat jari.

Unggas ini juga memiliki beberapa keunikan dan perbedaan antara jenis jantan dan betinanya. Secara visual, warna bulu puyuh betina pada bagian leher dan dada bagian atas berwarna lebih terang.

Selain itu, sang betina umumnya memiliki ciri khas totol-totol cokelat tua di bagian bulu dada. Sedang puyuh jantan, tidak ada totol-totol dan bulu dadanya terlihat berwarna cokelat muda. Ukuran tubuh betina biasanya lebih besar dari yang jantan. Umur dewasa pada betina terindikasi saat ia mulai bertelur, sedang yang jantan saat burung tersebut mulai berkokok.

Keunggulan Burung Puyuh

Baik daging ataupun telurnya, puyuh memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya sebagai hewan ternak. Ternak burung puyuh adalah bisnis yang cukup populer di Indonesia.

Salah satu jenis puyuh yang sering dimanfaatkan dalam bisnis tersebut adalah Puyuh Jepang. Hewan ini memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit serta kaya kandungan protein pada telurnya.

Puyuh betina sendiri akan mulai bertelur pada umur 40-50 hari. Bobot telur tersebut biasanya berkisar 8-12 gram, dengan bobot badan hewan antara 120-150 gram.

Burung puyuh mampu menghasilkan telur sebanyak 200-300 butir per ekor per tahunnya. Oleh sebab itu, banyaknya produksi telur puyuh inilah yang membuat peternak menggemari unggas tersebut.

Selain itu, terdapat beberapa keunggulan burung puyuh yang perlu Anda ketahui, seperti:

  1. Telur puyuh memiliki kandungan nutrien sebesar 13,2% dan lemak 11,1%.
  2. Daging puyuh memiliki protein sekitar 21,1% dan lemak rendah 7,73%.
  3. Modal ternak puyuh lebih kecil daripada unggas lainnya.
  4. Waktu pemeliharaanya relatif cukup singkat.
  5. Bisa dipelihara di mana saja bahkan di tempat sempit sekalipun.
Burung Puyuh, Hewan Kecil Beromzet Jutaan Rupiah

Omzet yang menggiurkan membuat burung puyuh menjadi salah satu bidikan para peternak. Foto: Shutterstock.

Cara Ternak Burung Puyuh

Setelah membaca ulasan di atas, apakah Anda berminat untuk memulai ternak burung puyuh? Jangan khawatir, bisnis ini terbilang mudah, kok. Agar enggak bingung, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Siapkan Kandang Ternak

Dalam membuat kandang, kita bisa memanfaatkan kayu atau baja ringan yang dibentuk menyerupai rak. Lalu, pastikan kelembapan kandang berkisar 30-80% dengan suhu normal antara 20-50 Celcius.

Penerangan juga tak boleh luput dari perhatian, gunakan lampu 25-40 watt pada siang hari dan 40-60 watt di malam hari.  Sediakan paling tidak empat kadang untuk empat proses pengembangbiakkan.

2. Proses Pembibitan

Jika kadang sudah siap, cara ternak burung puyuh selanjutnya adalah pembibitan. Pilihlah calon induk berkualitas untuk menghasilkan bibit puyuh petelur yang bermutu.

Perlu diingat, pastikan jika bibit yang kita beli sudah disuntik vaksin newcastle disease (NWD) terlebih dahulu, ya. Hal ini untuk menghindari penyakit yang dibawa oleh induk unggas.

3. Perawatan Ternak

Secara garis besar, ada tiga langkah penting pada proses perawatan ternak, yakni membersihkan kandang, memberi pakan ternak hingga melalukan kontrol kondisi/penyakit hewan.

Selain menghindari ternak terserang penyakit, perawatan ini juga supaya induk unggas tidak merasa stres. Hal ini penting, agar telur yang dihasilkan hewan tersebut berkualitas baik dan unggul.

4. Panen Telur Burung Puyuh

Nah, proses terakhir ini bisa jadi saat para peternak nantikan. Setelah melakukan berbagai cara ternak burung puyuh, maka telur-telur tersebut sudah siap untuk dipanen.

Seperti yang telah disebutkan, indukan betina biasanya menghasilkan telur setelah 30 hari. Produksi telur sendiri bisa berlangsung setiap hari selama proses pengembangbiakkan berlangsung.

Maka dari itu, bisa dibayangkan berapa keuntungan yang didapat dari hasil ternak burung puyuh ini? Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk kita semua, ya!

 

www.greeners.co

Penulis: Yuhan Al Khairi, Sarah R. Megumi

Referensi: 

Neliti

Indonesia.go

Dinas Pertanian Jogja

Top