Kerak Ungu, Burung Alien Invasif Terburuk di Dunia

Reading time: 2 menit
Kerak ungu (Acridotheres tristis). Foto: greeners.co/Ahmad Baihaqi (Indonesia Wildlife Photography)

Kerak ungu (Acridotheres tristis) memiliki bulu berwarna kecoklatan dengan kepala lebih gelap. Bagian iris burung kerak ungu berwarna kemerahan dan paruhnya berwarna kuning. Ciri khas yang membedakan kerak ungu dengan jenis kerak yang lain adalah adanya kulit tanpa bulu di sekitar mata yang berwarna kuning dan tidak memiliki jambul. Saat terbang, terlihat kilapan berwarna putih di sayapnya.

Burung kerak ungu menghuni habitat terbuka, lapangan, pekarangan, pemukiman dan perkotaan. Biasanya hidup dalam kelompok. Kerak ungu merupakan burung omnivora, mencari makan sendirian atau berpasangan, biasanya diatas tanah. Burung ini bergabung membentuk koloni sarang di pepohonan, kadang anggota koloni mencapai ribuan individu.

Kerak ungu persebaran alaminya di Sumatera dan Kalimantan. Keberadaan burung ini di ruang terbuka hijau di DKI Jakarta merupakan burung peliharaan warga yang lepas atau sengaja dilepas oleh pemiliknya karena sudah tidak sanggup untuk memeliharanya. Burung ini sekarang sudah banyak tersebar di wilayah Jakarta bahkan di beberapa wilayah di Jawa. Kerak ungu merupakan jenis alien yang bersifat invasif.

Adanya penghalang (barier) seperti penghalang geografi, yaitu sungai, laut dan pegunungan, menjadikan beberapa jenis burung tidak dapat ditemukan di daerah lain atau biasa disebut endemik. Namun untuk burung jenis alien invasif, keberadaan dan persebarannya di alam mampu tersebar luas.

Terdapat beberapa jenis burung yang tersebar secara global karena kemampuan penyebarannya yang lebih baik dan dapat menyesuaikan diri pada berbagai kondisi lingkungan bahkan pada kondisi yang tidak menguntungkan. Dan, jenis burung kerak ungu termasuk kategori 100 jenis avifauna alien invasif terburuk di dunia.

Disadari atau tidak, seiring dengan kemajuan teknologi, beberapa perilaku masyarakat dapat menghadirkan jenis-jenis burung asing (alien species) di suatu kawasan seperti burung kerak ungu. Burung asing adalah burung yang dibawa atau terbawa masuk ke dalam kawasan secara tidak alami.

Jenis burung alien dapat memasuki kawasan baru dengan beberapa cara, antara lain melalui perdagangan untuk dijadikan peliharaan lalu terlepas ke alam atau terbawa oleh alat transportasi jarak jauh.

Keberadaan kerak ungu dapat mengancam keberadaan burung lokal yang sudah ada di habitat alaminya. Hal ini dikarenakan burung alien invasif lebih unggul dalam kompetisi mencari makan dan membuat sarang.

Penulis: Ahmad Baihaqi/Indonesia Wildlife Photography

Top