Kumbang Kotoran, Agen Pengendali Ekosistem Hayati

Reading time: 2 menit
Kumbang Tinja
Kumbang Tinja. Foto: shutterstock

Tahukah Anda terdapat suatu serangga yang hobi membawa kotoran hewan lain? Namanya kumbang kotoran atau kumbang tinja (Dung Beetles). Kumbang ini merupakan salah satu kelompok dalam famili Scarabaeidae.

Meskipun terdengar agak menjijikan, peran kumbang ini sangat berarti bagi ekosistem. Mereka menjadikan kotoran atau tinja sebagai makanan dan juga tempat untuk meletakkan telurnya (Perpustakaan Universitas Airlangga). Keberadaan kumbang tinja erat kaitannya dengan satwa liar karena tinja binatang merupakan sumber pakan dan substrat untuk melakukan reproduksi (Berita Biologi, 2007).

Baca juga: Kumbang Assasin

Kumbang ini mudah dikenali dari bentuk tubuhnya. Secara morfologi, bentuk dan ukurannya sangat bervariasi, yakni antara 3-50 mm. Umumnya, tubuh kumbang cembung, bulat telur atau memanjang dengan tungkai bertarsi 5 ruas, sungut 8-11 ruas, dan berlembar (Jurnal Biodiversitas, 2005).

Kelompok kumbang pemakan tinja mempunyai bentuk kaki yang khas sebagai kaki penggali (Borror et al., 1989). Serangga ini umumnya memiliki warna dasar hitam, cokelat, atau cokelat kekuningan. Adapun beberapa di antaranya berwarna metalik terutama yang merupakan spesies-spesies tropis.

Kumbang kotoran hidup pada habitat yang berbeda, termasuk padang pasir, lahan peternakan, hutan, dan padang rumput. Namun, kumbang unik ini tidak menyukai tempat yang terlampau dingin dan kering.

Kumbang Tinja

Kumbang Tinja. Foto: shutterstock

Mereka juga merupakan komponen penting dalam suatu lingkungan hidup di hutan tropis (Davis, 1993; Hanskin and Cambefort, 1991; Hanskin and Krikken, 1991). Fungsinya yakni sebagai perombak materi organik pada tinja satwa liar terutama mamalia dan terkadang burung serta reptil. Tinja tersebut diuraikan oleh kumbang menjadi partikel dan senyawa sederhana dalam proses daur ulang unsur hara.

Peran kumbang tinja dalam suatu ekosistem sangatlah penting sebagai agen pengendali hayati. Di Australia, mereka berperan sangat efektif dalam mengontrol populasi lalat yang berkumpul di kotoran sapi. Dengan menghilangkan kotoran ternak secara cepat dari permukaan tanah, maka kumbang tinja mengurangi peluang perkembangbiakan vektor berbagai jenis penyakit (Jurnal Biodiversitas, 2005).

Baca juga: Kumbang Tanduk, Serangga Penyuka Palem

Di alam, fauna ini juga membantu untuk menyebar pupuk alam, menambah oksigen ke tanah (aerasi), dan mengontrol parasit (Thomas, 2001). Kumbang kotoran juga bertindak sebagai penyerbuk bunga Araceae (Sakai and Inoue, 1999). Karena fungsinya yang sangat penting, mereka merupakan spesies utama suatu komunitas ekologi.

Keberadaannya dapat dijadikan sebagai indikator kerusakan habitat di ekosistem hutan tropis. Hal ini karena kumbang tersebut bersifat sensitif terhadap perubahan vegetasi, iklim mikro, dan satwa yang ada di habitatnya (Jurnal Protobiont, 2018).

Taksonomi Kumbang Tinja

Penulis: Sarah R. Megumi

Top