Mengenal Rincik Bumi, Tanaman Hias yang Berpotensi Obat

Reading time: 2 menit
Tanaman ini memiliki berbagai macam bioaktivitas seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, dan antikanker. Foto: Inaturalist

Tanaman hias rincik bumi, bunga tali-tali, atau katilan memiliki nama ilmiah Ipomoea quamoclit yang banyak mengenalnya dengan nama Cypress vine.

Berasal dari famili Convolvulaceae yang terdiri dari sekitar 59 genus dan 1.880 spesies tumbuhan. Selain itu, anggota famili ini banyak masyarakat budidayakan menjadi tanaman hias karena memiliki bunga yang berwarna-warni berbentuk corong.

Mengutip Royal Botanic Garden KEW, tanaman ini memiliki 14 nama sinonim yang diakui, di antaranya Convolvulus pennatifolius Salisb, Quamoclit pennata Bojer, Incarvillea argyi H.Lév, Ipomoea erecta Michx, dan lainnya.

Banyak tanaman dari genus Ipomoea dianggap sebagai tanaman yang agresif karena mudah sekali tumbuh di mana saja. Namun, hibrida antara tanaman I. quamoclit dan I. hederifolia yang dikenal sebagai Ipomoea × multifida cukup populer dalam perdagangan hortikultura.

Tanaman ini terdaftar sebagai spesies invasif di Australia, Papua Niugini, India, Amerika Serikat, Brasil, Kepulauan Galapagos, Kosta Rika, Kuba, Maladewa, Seychelles, dan banyak pulau di Samudra Pasifik.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Tanaman ini tumbuh merambat dengan batangnya berdiameter sekitar 2 cm. selain itu, batangnya juga dapat tumbuh dengan cepat hingga 6 meter. Untuk dapat berdiri tegak tanaman ini membutuhkan penyangga untuknya merambat, karena batangnya tidak berstruktur kuat.

Daunnya majemuk berjumlah sekitar 16 hingga 24 anak daun. Setiap daun berukuran 2,5-4,5 ×2,5-4 cm dengan tangkai daunnya berukuran 1-4 cm. Bunganya berdiameter sekitar 1,7 hingga 3,5 cm dengan panjang sepalnya 5-6 mm.

Selain itu, tanaman ini juga memiliki biji berjumlah 3-4 per buah dengan bentuk memanjang berukuran 5-6 × 2-3 mm. Rambut halus dan tonjolan-tonjolan seperti kutil menyelimuti permukaan bijinya. Bunganya berwarna merah tua cerah yang mekar di awal musim panas hingga musim dingin.

Habitat dan Distribusi Rincik Bumi

Rincik bumi biasa tumbuh di semak-semak yang lembap, tepi hutan hujan, hutan bakau, tepi sungai, daerah terganggu, dan hutan sekunder. Bahkan seringkali melimpah sebagai gulma di area ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di daerah tropis tanaman ini tumbuh tahunan, sedangkan daerah subtropis mereka tumbuh musiman.

Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, tetapi telah masyarakat budidayakan secara luas di beberapa negara. Distribusi tanaman rincik bumi meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, Hindia Barat, Australia, Asia, Afrika tropis dan sedang, dan di banyak pulau di wilayah Pasifik.

Kandungan dan Manfaat

Tanaman rincik bumi awalnya tersebar luas karena kerap kali masyarakat gunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati ambeien, bisul, diabetes dan kanker. Selain itu, tanaman ini juga sebagai salah satu bahan penting dalam produk obat herbal. Namun, penggunaan tanaman ini lebih banyak sebagai tanaman hias karena bunga dan daunnya yang indah.

Asian Journal of Pharmaceutical and Health Sciences menyebut tanaman rincik bumi menunjukkan berbagai macam bioaktivitas seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, antikanker, antidiabetes, serta aktivitas insektisida.

Taksonomi Rincik Bumi

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top