Rumput Teki, Tanaman Pengganggu yang Berkhasiat Obat

Reading time: 3 menit
Foto : istimewa

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa rumput adalah tanaman liar penganggu. Bila sudah tumbuh panjang rumput sering dipotong agar tidak merusak keindahan halaman rumah.

Tapi tahukah kamu, tidak semua rumput itu merupakan tanaman penganggu. Bahkan tanaman yang dianggap liar ini bisa juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat, salah satunya adalah Rumput Teki.

Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tanaman herba yang banyak tumbuh di lahan pertanian sebagai gulma. Rumput ini sangat mudah ditemukan di Indonesia karena beriklim tropis.

Tanaman ini merupakan tanaman asli India, namun sekarang ditemukan juga di daerah tropis, subtropis, dan sedang.

Penamaan daerahnya pun beragam. Di Jawa Rumput Teki disebut juga sebagai ‘tekan’, ‘motta’. Di Nusa Tenggara disebut ‘Karehawai’. Sulawesi menyebutnya ‘rukut teki wuta’ dan ‘bulili manggasa buai’. Di Maluku, tanaman ini dipanggil dengan sebutan yang sama seperti di Sulawesi yaitu ‘rukut teki wuta’.

Rumput Teki juga tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari.

Tanaman ini biasanya tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 1000 m di atas permukaan laut, seperti di lahan pertanian yang tidak terlalu kering (tanahnya tidak berbencah-bencah), ladang, kebun, tegalan, pinggir jalan dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.

Secara morfologi batangnya berbentuk segitiga (tringularis) dan dapat mencapai ketinggian 10 – 75 cm. Arah tumbuh batangnya tegak lurus. Bagian daunnya berbentuk pita, berwarna mengkilat dan berjumlah 4 -10 yang berkumpul pada pangkal batang membentuk roset akar (pengaturan daun yang berpusar, dan umumnya dekat pada permukaan tanah). Ujung daun meruncing, lebar helaian daun berkisar 2-6 cm.

Foto : istimewa

Pada bagian bunga, ia berwarna hijau kecoklatan yang terletak pada ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir mengelompok menjadi satu berupa payung. Tangkai putik bercabang tiga.

Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa Rumput Teki bukanlah berasal dari keluarga rumput-rumputan. Umbinya (keluarga Cyperaceae) dikenal sebagai purple nutsdge atau nutgrass yang merupakan gulma tahunan.

Jika ditanya apakah Rumput Teki memiliki buah? Jawabannya adalah ya!, Buahnya berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1,5 – 4,5 cm dengan diameter 5 – 10 mm.

Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna coklat dan hitam, rasanya sepat kepahit-pahitan dengan aroma wangi.

Dari sisi khasiatnya, Rumput Teki merupakan tanaman serbaguna yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia, misalnya untuk mengobati kejang perut, luka, bisul, dan lecet.

Umbi Rumput Teki mengandung aktivitas farmakologi dan biologi seperti anti-candida, antiinflamasi, antidiabetes, antidiarrheal, sitoprotektif, antimutagenik, antimikroba, antibakteri, antioksidan, sitotoksik dan apoptosis, kegiatan analgesik dan anti-piretik.

Dalam pengobatan tanaman obat, bagian tubuh Rumput Teki yang digunakan adalah bagian bunga dan batang yang segar. Biasanya bunga diambil untuk dikeringkan. Sedangkan batangnya biasa dipakai sebagai pengobatan pemakaian luar seperti bisul dan luka berdarah.

Cara pemakaiannya adalah batang tanaman digiling halus, lalu di turapkan di bagian yang sakit, bila perlu dibalut. Selain itu, Rumput Teki dapat digunakan juga sebagai air pencuci anti keringat, serta akar yang sudah menjadi bubuk dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan obat borok.

Penulis: Sarah R. Megumi

Top