Pohon Kesemek, Berasal dari Cina Populer hingga Indonesia

Reading time: 3 menit
pohon kesemek, buah kesemek
Pohon Kesemek, Berasal dari Cina Populer hingga Indonesia. Foto: Shutterstock.

Tanaman ini mempunyai banyak nama, sebagian masyarakat Indonesia menyebutnya sebagai Kaki, di Malaysia  bernama Samak, sedang warga dunia memanggilnya Oriental Persimmon. Berdasarkan petunjuk tersebut, apakah Anda bisa menebak tumbuhan apa yang akan kita bicarakan? Tepat sekali, jawabannya adalah Kesemek atau Pohon Kesemek (Diospyros kaki).

Flora yang satu ini memang unik, buahnya berbentuk bulat dengan cita rasa sepat dan manis yang kentara. Saat berada di kios maupun pasaran, kulit buah ini biasanya berwarna putih, mirip anak kecil yang cemong ketika memakai bedak.

Namun jangan keliru, lapisan putih tersebut tentu bukan bedak. Hal ini merupakan efek dari proses pengapuran yang petani lakukan, agar buah tersebut tidak mudah busuk dan menghitam.

Habitat dan Ciri-Ciri Pohon Kesemek

Pohon kesemek bisa tumbuh di daerah subtropis dan dataran tinggi kawasan tropis. Tanah yang kaya bahan organik dengan kandungan air cukup, merupakan media yang baik untuk pertumbuhannya.

Di Pulau Jawa, tanaman ini banyak tumbuh pada ketinggian 1000-1500 m dpl. Sifatnya yang senang akan udara sejuk dan lembab, membuat flora tersebut bisa berkembang di curah hujan yang tinggi.

Dari sisi morfologi, ciri khas tumbuhan ini bisa terlihat dari buah, batang dan daunnya. Maka dari itu, agar tidak salah mengidentifikasi pohon kesemek simak uraian berikut ini:

  • Morfologi Buah

Secara umum, buah kesemek biasanya berbentuk bulat seperti tomat serta berwarna hijau. Meski begitu, ada pula bentuk buah kesemek yang agak lonjok hingga menyerupai labu.

Diameter buah berkisar 6-7 cm, jika bibitnya unggul tumbuhan tersebut bahkan bisa menghasilkan buah berdiameter 10 cm. Jika sudah matang, biasanya warna buah berubah jadi oranye kemerahan.

  • Morfologi Batang

Pertumbuhan kesemek sebenarnya cukup lambat, pada saat muda tumbuhan ini membentuk seperti semak. Namun, pada saat dewasa tanaman tersebut berubah jadi berbatang banyak atau tunggal.

Pohon kesemek sendiri bisa tumbuh hingga 15 m, diameter batang dewasa berkisar 7,5-25 cm, memiliki tekstur yang halus dengan cabang yang agak rapuh dan mudah rusak.

  • Morfologi Daun

Pohon kesemek berbuah setahun sekali, yakni pada rentang Oktober – Januari. Pada 4-7 bulan musim kemarau, biasanya daun pohon tersebut akan gugur dan berganti dengan tunas baru.

Menyelisik morfologi, daun kesemek tampak seperti bulat telur dengan panjang 10-16 cm. Lebarnya pun tak terlalu besar, yakni berkisar 7-9 cm saja.

Pada dataran tinggi warna daun tersebut selalu tampak hijau, sedang pada dataran rendah warnanya cenderung berubah-ubah dari hijau, kuning pucat hingga jingga kemerahan.

Asal-usul dan Daerah Penghasil Kesemek

Meski cukup dekat dengan masyarakat, nyatanya pohon kesemek bukan flora endemik asli Indonesia. Tumbuhan ini berasal dari Cina, kemudian menyebar hingga daratan Jepang sekitar 1300 tahun silam.

Uniknya popularitas tumbuhan ini di Jepang, justru mengalahkan ketenarannya di negara asal. Sebab, di negeri Matahari Terbit buah tersebut adalah ikon nasional dari negara mereka.

Setelah cukup masyhur di Asia, pohon kesemek lantas berkenalan dengan warga Amerika dan Eropa pada tahun 1800-1850-an. Di sana masyarakat menyebutnya sebagai Chaci atau Oriental/Japanese Persimmon.

Di tanah air sendiri, pakar percaya pohon kesemek tumbuh sekitar tahun 1900-an. Tumbuhan yang satu ini bisa banyak tumbuh di sekitar Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.

Bahkan di wilayah Garut (Jawa Barat) dan Brastagi (Sumatra Utara), tanaman ini adalah salah satu komoditi yang warga kembang-biakkan. Kedua daerah ini cukup terkenal sebagai penghasil buah kesemek.

pohon kesemek

Di Tanah Air, warga Garut (Jawa Barat) dan Brastagi (Sumatra Utara) membudidayakan flora ini. Foto: Shutterstock. 

Manfaat Buah Kesemek

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sih sebenarnya manfaat buah kesemek bagi manusia? Mengapa banyak orang tertarik untuk membeli dan membudidayakan tumbuhan tersebut?

Jawabannya sudah jelas, selain sangat baik untuk kesehatan buah kesemek juga memiliki harga jual yang tinggi di pasaran. Supaya lebih jelas terkait manfaat buah ini, berikut selengkapnya:

  • Sebagai Bahan Baku Makanan

Seperti yang saya sebutkan, rasa buah ini manis meski cenderung setap. Kada gula yang terkandung pada buah kesemek berkisar 22,7- 33,2%, asam 0,07-0,09% dan vitamin C /100 g 6,31-6,86%.

Berkat kandungan manis dan vitamin C yang tinggi, buah ini sering masyarakat manfaatkan sebagai bahan pembuat selai, agar-agar, manisan kering hingga produksi minuman arak beras di Jepang.

  • Menangkal dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Manfaat buah kesemek bagi kesehatan mungkin perlu riset lebih lanjut. Meski begitu, sejak dulu buah ini diklaim ampuh untuk menangkal dan menyembuhkan penyakit, seperti gangguan pencernaan.

Selain itu, kandungan Vitamin A pada buah dipercaya ampuh menangkal gangguan penglihatan. Lebih lanjut, buah ini juga diyakini sebagai antivirus yang baik dan membantu menjaga daya tahan tubuh.

Baca juga: Pohon Siwalan: Alas Tulis Jadul, Bahan Baku Arak, sampai Obat Sakit Gigi

  • Pohon Kesemek Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi

Untuk Anda yang berminat membudidayakan pohon kesemek, ada kabar baik sebab tumbuhan yang satu ini menghasilkan buah bernilai ekonomi tinggi, contohnya Kesemek Junggo asal Batu, Malang.

Harga kaki jenis tersebut di tingkat petani berkisar Rp3.000-3.500 per kg, sedang harga buah kualitas super untuk kebutuhan ekspor biasanya dibanderol Rp5.000-7.000 per kg.

Mari kita asumsikan jika buah tersebut dijual seharga Rp3.000 per kg, maka bila rerata hasil panen mencapai 200 kg per pohonnya, pendapatan yang diterima petani bersekitar Rp600.000 per pohon.

Penulis: Yuhan Al Khairi

Editor: Ixora Devi

Referensi:

Artikel Ilmiah Universitas Negeri Medan

Litbang Pertanian Jawa Timur

Top