Apabila membahas tentang pohon pisang, maka yang langsung dalam benak pikiran kita adalah buahnya dengan rasa yang lezat, serta memiliki kulit buah berwarna kuning dan ada yang berwarna hijau. Tidak dipungkiri lagi bahwa pisang menjadi salah satu buah favorit baik bagi manusia maupun hewan jenis primata. Namun keunikan pohon pisang tidak hanya dari buahnya saja. Pelepah pohon pisang juga ada yang berbentuk unik seperti pada jenis “Pohon Pisang Kipas”.
Berdasarkan informasi yang didapat oleh penulis dengan melakukan kunjungan ke Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (KRB), pohon pisang kipas (Ravenala madagascariensis Sonn) terkenal berasal dari Madagascar dan dibudidayakan di seluruh dunia. Sejak tahun 1922, pohon pisang kipas menghiasi cap resmi Madagaskar dengan bentuk daunnya yang unik. Lalu, sejak tahun 60-an, siluet itu muncul dalam logo maskapai nasional “Air Madagascar” hingga saat ini.
Di Indonesia sendiri tanaman ini dikenal sebagai “Palem Kipas”. Mengapa demikian? Karena pohonnya memiliki kemiripan dengan tanaman palem. Meskipun memiliki kemiripan, pohon pisang kipas tidak termasuk kedalam famili Arecaceae (Palem-paleman), melainkan jenis tanaman monokotil dari famili Strelitziacea. Monokotil merupakan tanaman yang hanya mempunyai satu daun tumbuhan lembaga pada bijinya. Ciri-ciri lain dari tanaman monokotil ialah memiliki biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak berkambium.
Pohon ini sangat ideal untuk menciptakan efek tanaman tropis yang eksotis dengan daunnya yang sangat besar. Daun ini seperti cangkir besar karena dapat menampung sekitar 1 liter air hujan, dimana masing-masing panjang daun tersebut 4 sampai 5 meter. Pelepahnya pucat dan membentuk formasi daun yang tersusun layaknya kipas.
Sebagian orang menanam pohon pisang kipas ini sebagai tanaman hias untuk mempercantik lingkungan. Daunnya sendiri terlihat compang-camping/robek karena rentan terpapar angin. Untuk tinggi pohonnya sendiri hampir mencapai ketinggian 26-30 kaki (lebih dari 8 meter) (Gilman dan Watson, 1994).
Pada buahnya memiliki panjang 0.5 sampai 1 inci (<5 inci), warnanya coklat, dan karakteristik buahnya tidak mencolok, juga tidak menarik satwa liar. Tapi tanaman ini jarang sekali mengeluarkan bunga dan buah. Tidak seperti jenis pisang lain yang menghasilkan buah, contohnya pisang raja, pisang raja uli, pisang tanduk, pisang ambon dan lain-lain, yang kemudian dijual di pasaran dan sering sekali dikonsumsi. Selain itu batang atau cabangnya tidak memiliki duri, beberapa batang tumbuh paling tegak.
Pohon pisang kipas akan menghasilkan pertumbuhan terbaik di bawah sinar matahari penuh. Pohon ini juga sangat peka terhadap satu atau lebih hama atau penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan pohon. Penyakit bintik daun Cercospora atau Cercospora leaf spot merupakan masalah penyakit yang sangat serius bagi tanaman ini. Cercospora adalah jamur yang hidup di wilayah lembab dan penyebarannya dibantu oleh angin.
Keunikan tersendiri dari pohon pisang kipas ini juga terdapat pada julukannya. Julukan lain dari tanaman ini ialah ‘Traveler’s Tree’, hal tersebut disebabkan pelepah daunnya dapat menampung air hujan sehingga banyak dimanfaatkan oleh para petualang sebagai air minum.
Penulis: Sarah R. Megumi