Pyrosome, Organisme Fenomenal yang Dijuluki Unicorn Laut

Reading time: 3 menit
pyrosome
Pyrosome, Organisme Fenomenal yang Dijuluki Unicorn Laut. Foto: Shuttertock.

Satwa laut yang satu ini memang sangat langka. Saking jarangnya, baik saya maupun Anda mungkin tak pernah melihat fauna ini secara langsung. Hewan yang sedang kita bicarakan adalah Pyrosome, seekor “unicorn” air yang sempat menggegerkan warga pesisir barat Amerika Serikat.

Pada tahun 2012, koloni Tunicates tiba-tiba muncul di perairan Oregon hingga teluk Alaska. Mereka berkembang biak sangat cepat, sampai-sampai menutupi seluruh lapisan permukaan laut.

Mulanya, ilmuwan setempat tidak mengetahui nama dari makhluk tersebut. Namun setelah diteliti lebih lanjut, mereka baru menyadari bahwa koloni organisme individual itu adalah Zooids.

Zooids sendiri merupakan sebutan bagi indvidu pyrosome yang menyatu dan berenang di lautan. Makhluk misterius itu berbentuk seperti cacing, serta dapat tumbuh hingga sepanjang 8 m.

Karakteristik dan Ciri-Ciri Pyrosome

Saat menyatu, koloni pyrosome atau Pirosom tampak seperti tabung dengan permukaan yang lentur. Mereka menyedot air yang penuhi dengan plankton, lalu mencernanya di dalam tubuh.

Plankton sendiri adalah makanan dari koloni tersebut. Jika dilihat secara individu, tubuh hewan tampak bening seperti jeli namun dengan tekstur yang padat layaknya mentimun.

Pada permukaan tubuhnya terdapat bintik-bintik kecil. Mereka tumbuh sepanjang beberapa sentimeter (cukup kecil), dengan ukuran terbesar yang ahli ketahui mencapai 60 cm.

Uniknya, ketika disentuh makhluk tersebut akan mengeluarkan cairan putih kental dan tampak seperti nanah. Sebagai planktonik, sebagian besar pergerakan mereka dipengaruhi oleh arus air.

Meski begitu, koloni pyrosome sejatinya mampu bergerak dengan bantuan air yang telah mereka saring. Walau berdasarkan klaim ahli, gerakan tersebut tergolong sangat lambat dan inkonsisten.

pyrosome

Pada permukaan tubuh fauna ini terdapat bintik-bintik kecil. Foto: Shutterstock.

Habitat dan Asal-Muasal Pyrosome

Sampai saat ini, penelitian terhadap pyrosome masih sangat minim dilakukan. Dibanding jenis plankton lainnya, literatur terhadap fauna berordo Pyrosomida ini terhitung sangat jarang.

Melansir berbagai sumber, pirosom sendiri sejatinya sangat jarang muncul di perairan dangkal. Mereka memilih hidup di area berkedalaman 2.000 m untuk menghindari serangan predator.

Musuh utama mereka zooids adalah kelompok ikan. Sehingga apabila mereka muncul di permukaan dangkal, besar kemungkinan daerah tersebut dipenuhi oleh plankton dan juga nutrisi.

Seperti yang terjadi di lepas pantai utara Selandia Baru pada tahun 2018. Dua orang penyelam menemukan koloni pyrosome mengambang di kedalaman 10 m sekitar Pantai Whakaari.

Menurut salah seorang penyelam, Andrew Buttle, lokasi penyelaman mereka berjarak kurang lebih 48 km dari pulau utama. Kandungan nutrisinya cukup tinggi, serta ditinggali oleh biota laut kecil.

Meskipun pergerakannya sangat lambat, individu zooids mampu menyelam antara 500 – 700 m di bawah permukaan laut. Tubuhnya sangat lembut dan halus, serta bercahaya ketika disentuh.

Fakta-Fakta Menarik Seputar Pyrosome

Sebab tergolong langka, setiap peristiwa penemuan pyrosome pasti meninggalkan cerita. Dari cerita tersebut lantas memberikan fakta, yang semakin mendekatkan kita terhadap hewan laut tersebut.

1. Nama ‘Pyrosome’ Diambil dari Ciri Fisiknya

Fakta menarik tentang pirosom pertama datang dari arti namanya. Kata ‘pyrosome’ sendiri diketahui ahli berasal dari bahasa Yunani ‘Pyrosoma’, yang berarti ‘Tubuh Berapi’ atau ‘Menyala-nyala.’

Seperti yang telah disebutkan, tubuh hewan ini memang mampu mengeluarkan cahaya berwarna hijau-biru terang. Cahaya ini merupakan bentuk perlindungan diri saat mereka merasa terancam.

pyrosome

Kata ‘pyrosome’ sendiri diketahui ahli berasal dari bahasa Yunani ‘Pyrosoma’, yang berarti ‘Tubuh Berapi’ atau ‘Menyala-nyala.’ Foto: Shutterstock.

2. Cahaya Pirisom Cukup Terang

Jika Anda sedang menyelam lalu menemukan secercah cahaya di luatan gelap, bisa jadi cahaya tersebut berasal dari pirisom. Tak seperti plankton lain, cahaya koloni ini tergolong sangat terang.

Kerlapnya pun terus menyala, serta dapat terlihat dari jarak yang cukup jauh. Saat ditemukan di laut Selandia Baru, tubuh hewan ini cenderung merah muda dibanding berwarna hijau kebiru-biruan.

3. Dijuluki “Unicorn” karena Sangat Langka

Kita semua tentu familiar dengan nama unicorn. Hewan mitologi ini dipercaya sebagian masyarakat benar-benar ada, sedang sebagian lainnya menganggap hewan tersebut hanya khayalan.

Mirip seperti pyrosome, saking aneh dan langkanya para ilmuwan menyamakan fauna tersebut dengan unicorn. Eksistensinya benar-benar nyata, namun wujud mereka sangat sulit diterima akal.

David Bennett, seorang ilmuwan senior bahkan menyebutkan, “raksasa mengerikan ini adalah bibit dari penjahat terburuk di film, yang sebenarnya sangat lembut dan rapuh. Unicorn laut yang aneh!”

Taksonomi Pyrosome

takasonomi pyrosome

Referensi:

NOAA Fisheries

Science and Memory, University of Oregon

National Geographic

The Atlantic

Laman Kompas

Penulis: Yuhan Al Khairi

Top