Spider Plant; Tanaman Digantung, Toksik Diserap

Reading time: 4 menit
Spider Plant; Tanaman Digantung, Toksik Diserap

Semua tempat tinggal pasti memiliki unsur polutan di dalamnya. Kemudian, kualitas udara yang Anda hirup ditentukan oleh tingkat keberadaan toksik-toksik tersebut. Dalam beberapa edisi Greeners yang lalu, kami telah membahas dua tanaman hias cantik yang dapat diletakkan di dalam rumah untuk menyerap toksik-toksik berbehaya dari udara yang Anda hirup. Namun jika Anda memiliki ruangan yang tidak cukup besar untuk dijejali dengan tanaman hias, tentu Anda harus mencari jenis tanaman yang dapat digantung. Solusinya adalah Spider Plant.

Oleh Irma Chantily | Foto oleh Arya Fajar | Artikel ini diterbitkan pada edisi 05 Vol. 2 Tahun 2007

 

Tanaman hias gantung merupakan solusi cerdas untuk mengatasi ruangan yang berukuran kecil. Adalah Chlorophytum comosum, atau yang lazim disebut Spider Plant merupakan pemecahan bagi masalah tersebut. Tanaman yang aslinya berasal dari Afrika Selatan ini sangat mudah untuk dipelihara dan dibudidayakan. Daunnya yang panjang dan rimbun tersedia dalam warna hijau atau strip kuning dan strip putih. Batangnya yang panjang sebenarnya kokoh dan banyak ditumbuhi bunga putih.

Uniknya, banyak hal yang dapat Anda lakukan terhadap si tanaman cantik ini. Ketika batang tanaman Spider Plant telah menyentuh tanah, ia akan mengakar. Jadilah Spider Plant Anda sebagai tanaman yang juga dapat merambat. Jika Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, Anda tinggal memotong batang yang sudah terlalu panjang dan meletakkannya di pot lain. Maka, voila, Anda mendapatkan Spider Plant yang lain!

Secara fisik, Spider Plant memiliki daun yang panjang dengan ujung yang meruncing. Panjangnya bervariasi antara 20 hingga 40 centimeter. Meski dapat dibiarkan tumbuh di tanah, namun Spider Plant lebih umum ditempatkan di dalam pot yang digantung. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dalam cahaya terang yang tidak langsung. Spider Plant mungkin dapat mentolerir cahaya langsung dari sinar matahari. Namun jika penerimaan cahaya itu terjadi pada tengah hari, daun-daun tanaman akan terbakar.

Suhu yang dibutuhkan adalah sekitar 18° C hingga 23° C pada siang hari dan sekitar 10° C hingga 12° C. Suhu di negara tropis seperti Indonesia memang tidak serendah yang dibutuhkan oleh tanaman ini. Namun Anda tidak perlu khawatir. Sebab perkiraan suhu yang disebutkan tadi adalah suhu yang ideal. Jadi, suhu yang sedikit lebih tinggi tidak akan membawa banyak masalah bagi Spider Plant untuk dapat hidup di rumah Anda.

Merawat Spider Plant tergolong mudah. Anda tidak perlu repot-repot mengurus segala sesuatu untuk tanaman yang satu ini. Yang harus Anda perhatikan adalah membagi tanaman ini ketika sudah terlalu memenuhi pot. Karena terlalu banyak batang dalam satu pot dapat membuat pot tersebut pecah. Setelah memindahkan sebagian tanaman ke dalam pot baru, sebaiknya Anda menunggu empat hingga enam bulan sebelum memberinya makanan.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan ketika memelihara Spider Plant adalah banyaknya air yang diberikan. Sebab, masalah utama dalam merawat Spider Plant adalah terlalu banyak atau terlalu sedikit air yang diberikan. Daunnya dapat terbakar jika pupuk diberikan dalam takaran yang terlalu banyak atau ketika tanaman diberikan air yang terlalu banyak mengandung garam. Tanah yang terlalu kering juga dapat membuat daun Spider Plant berubah kecoklatan. Oleh karena itu, sebisa mungkin periksa kondisi tanah tempat Spider Plant hidup tiap hari. Jika daun telah terbakar, Anda tinggal memetik daun atau batang yang bermasalah, dan Spider Plant Anda kembali sehat.

Serangga juga dapat menjadi masalah bagi keberlangsunan hidup Spider Plant. Jadi membasuh daun-daun Spider Plant juga diperlukan dalam tiap jangka waktu tertentu. Selebihnya, tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk memiliki Spider Plant yang cantik.

“Tanah yang terlalu kering, pemupukan berlebih, dan tanah yang terlalu kering, bisa menjadikan daun Spider Plant terbakar”

Top