Titan Arum: Bunga Asli Indonesia, Tertinggi di Dunia

Reading time: 4 menit
titan arum
Titan Arum, Bunga Tertinggi di Dunia Asli Indonesia. Foto: Shutterstock.

Ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari pada 1878, Titan Arum (Amorphophallus titanum Becc) adalah flora endemik bersuku Araceae, yang miliki ukuran bunga besar serta bau yang khas. Berkat keunikannya tersebut, masyarakat awam menyebut tanaman ini sebagai Bunga Bangkai Raksasa.

Bunga bangkai raksasa atau Suweg Raksasa adalah tumbuhan asli dari Pulau Sumatra. Mereka tumbuh di ketinggian 120-365 mdpl, tepatnya di sekitar area hutan hujan, ladang serta tepi sungai.

Media terbaik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah tanah berkapur. Mereka tumbuh di bawah kanopi (undergrowth), serta cocok di lingkungan beriklim tropis hingga subtropis.

Walau sulit untuk berkembang biak di luar habitatnya, bunga titan arum ternyata sudah bisa kita jumpai di luar Indonesia, seperti Amerika, Kanada, dan Jerman, tepatnya di lokasi observasi hayati.

Perbedaan Titan Arum dan Rafflesia Arnoldii

Mungkin Anda bertanya-tanya, jika spesies A. Titanium merupakan bunga bangkai, bagaimana dengan Rafflesia arnoldii? Salah kaprah penamaan ini memang kerap mengecoh masyarakat.

Titan arum dan padma raksasa (atau Rafflesia arnoldii) merupakan dua jenis flora yang berbeda. Bunga bangkai berasal dari keluarga talas-talasan, sedang padma adalah sejenis tanaman parasit.

Tidak hanya klasifikasi, perbedaan keduanya juga bisa kita identifikasi berdasarkan ciri fisik, jenis kelamin, reproduksi dan kebiasaan. Melansir laman Lipi.go.id, berikut penjabaran lengkapnya:

1. Morfologi atau Ciri Fisik

Secara morfologi, bentuk fisik Kibut atau bunga bangkai jelas berbeda dengan padma raksasa. Bunga bangkai memiliki bagian katup (braktea), serta tonggol (spadix) yang menjulang tinggi ke atas.

Sedang rafflesia umumnya tumbuh secara melebar, tidak semakin tinggi. Ciri-ciri flora ini bisa kita lihat dari lubang besar yang ada di bagian tengah, serta warna merah bata pada bagian kelopaknya.

Apabila kita hitung secara keseluruhan, ukuran titan arum juga relatif lebih besar dari rafflesia. Bunga ini dapat tumbuh hingga 5 m dan lebar 1,5 m. Sedang rafflesia memiliki diameter rerata 1 m saja.

2. Jenis Kelamin

Rafflesia adalah tumbuhan berkelamin ganda atau berumah dua. Sedangkan jenis Amorphophallus, biasanya memiliki dua kelamin berbeda (jantan dan betina) pada masing-masing tumbuhannya.

Maka dari itu, para peneliti menilai suweg raksasa lebih mudah melalui proses pembiakan lewat biji. Berbeda dengan rafflesia yang bijinya sukar untuk kita temukan, sebab bunga jantan dan betinanya jarang mekar secara bersamaan.

3. Cara Reproduksi

Tidak cuma jenis kelamin, cara reproduksi keduanya juga cukup berbeda. Reproduksi bunga rafflesia dalam satu tumbuhan yang sama, yakni dengan biji hasil pembuahan jantan dan betina.

Sedangkan titan arum, proses reproduksinya bisa lewat biji atau umbi. Namun jika lewat media biji, pertumbuhan flora ini cenderung lambat bahkan bisa berlangsung selama puluhan tahun.

Berbeda dengan menggunakan umbi, pertumbuhan bunga bangkai bisa terlaksana lebih cepat. Meskipun jangka waktu tersebut sangat bergantung pada usia umbi yang kita temukan.

4. Kebiasaan

Selayaknya tumbuhan parasit pada umumnya, rafflesia hidup dengan mengandalkan serapan nutrisi dari tanaman lain atau inangnya. Inang tanaman ini adalah Tetrastigma atau anggur-angguran.

Sementara itu, sebagai kelompok talas bunga bangkai mempunyai umbi, batang, hingga akarnya sendiri. Sehingga bunga ini tidak memerlukan serapan dari tanaman lain untuk bertahan hidup.

titan arum

Sebagai kelompok talas bunga bangkai mempunyai umbi, batang, hingga akarnya sendiri. Foto: Shutterstock.

Fakta-Fakta Menarik Seputar Titan Arum

Tahukah Anda jika titan arum mendapat predikat sebagai bunga tertinggi yang ada di dunia? Seperti yang telah saya sebutkan, tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 5 m dengan diameter berkisar 1,5 m.

Pada tahun 2005, spesies Amorphophallus tumbuh di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Jerman. Bunga itu lantas mendapat penobatan sebagai kibut tertinggi karena tumbuh sepanjang 2,91 m.

Selain fakta di atas, ada beberapa fakta menarik lain yang turut membayangi bunga bangkai raksasa. Agar semakin kenal dengan flora yang satu ini, berikut Greeners rangkum beberapa di antaranya:

1. Punya Arti Nama yang Unik

Kata ‘Amorphophallus’ sebagai nama genus bunga bangkai raksasa memang terdengar anggun. Namun, apakah Anda bisa menebak dari mana kata tersebut berasal?

Faktanya, kata ‘Amorphophallus’ berasal dari bahasa Yunani yakni Amorphos yang artinya berbentuk aneh, serta Phallus yang bermakna penis.

Sehingga jika kita gabungkan, Amorphophallus berarti penis yang berbentuk aneh. Nama itu diberikan karena semua spesies dalam genus tersebut memiliki bunga yang bentuknya mirip seperti penis.

2. Titan Arum Mengeluarkan Bau Busuk

Sama seperti Rafflesia arnoldii, titan arum mengeluarkan bau busuk yang mirip seperti bangkai saat sudah mekar. Selain mekanisme pertahanan diri, aroma ini ternyata berfungsi sebagai pancingan.

Aroma busuk tersebut ternyata menjadi kesukaan spesies kumbang dan lalat. Mereka “terpancing” untuk masuk dan hinggap ke permukaan bunga, lalu menyerbuki bunga tersebut.

titan arum

Amorphophallus berarti penis yang berbentuk aneh. Nama itu diberikan karena semua spesies dalam genus tersebut memiliki bunga yang bentuknya mirip seperti penis. Foto: Shutterstock.

3. Meski Bau Warnanya tetap Indah

Bila kita perhatikan warna bunga bangkai sebenarnya cukup indah. Kelopaknya berwarna merah hati, jingga dan kehijauan. Bagian tongkolnya kuning dan keunguan, dengan biji berwarna merah.

4. Lama Tumbuh namun Lekas Layu

Menurut pakar, butuh waktu sekitar 20-40 tahun agar sebutir biji titan arum dapat mekar secara sempurna. Namun, durasi mekar tumbuhan ini disinyalir paling lama hanya satu minggu saja.

Uniknya, saat mekar suhu bunga bangkai raksasa meningkat hingga 50-60 Celsius. Pada beberapa kasus, tanaman tersebut juga tampak mengeluarkan asap dari bagian dalamnya.

5. Status Konservasi Titan Arum

Berdasarkan daftar merah IUCN, status konservasi kibut berada di level rentan atau vulnerable (VU). Banyak faktor yang menyebabkan kerentanan flora ini, seperti tingkat kepedulian yang rendah dan mitos.

Di Bengkulu, tingkat kepedulian khalayak terhadap flora ini terbilang masih rendah. Publik kerap menebang bunga tersebut karena dianggap mengganggung, serta mengeluarkan bau tidak sedap.

Belum lagi, terdapat sebuah mitos yang menyebutkan bahwa bunga bangkai raksasa adalah tumbuhan pemakan manusia. Selain konyol mitos tersebut tentu sangat keliru!

Sebagai flora endemik, sudah tugas kita untuk menjaga kelestarian titan arum di habitatnya. Terlebih jika tanaman tumbuh secara lestari, alam pun akan lebih “ramah” terhadap manusia ‘kan.

Taksonomi Titan Arum

taksonomi titan arum

Referensi:

Cornell University

Laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2)

Yuyu Suryasari Poerba dan Yuzammi, LIPI

Penulis: Yuhan Al Khairi

Top