Papermelon Manfaatkan Kertas Bekas Menjadi Kalung Cantik

Reading time: 2 menit
Kertas bekas ini Papermelon sulap menjadi aksesoris cantik. Foto: Papermelon

Nasib kertas bekas umumnya terbengkalai atau terbuang begitu saja menjadi sampah. Namun menurut Devi Chand, seorang perajin asal India, kertas bekas merupakan sesuatu yang berharga dan kaya akan potensi. Melalui brand miliknya yang bernama Papermelon, ia berhasil “menyulap” tumpukan kertas sisa menjadi aksesoris cantik berupa kalung.

Devi sendiri memulai bisnis Papermelon sejak tahun 2009 silam. Saat itu, ia berkeinginan untuk menciptakan perhiasan berkelanjutan dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitarnya. Ketika Devi melihat tumpukan kertas bekas, ide untuk membuat kalung dari bahan tersebut pun seketika muncul dalam benaknya.

“Sejak saat itu, saya terobsesi untuk mengumpulkan beragam kertas bekas. Saya jatuh cinta dengan kertas dan segala keajaiban yang diciptakannya. Ia mudah didaur ulang dan juga berkelanjutan karena terbuat dari kayu,” tulis Devi dalam situs resmi Papermelon.

Untuk menciptakan kalung Papermelon yang cantik, Devi memanfaatkan kertas bekas yang ia dapatkan dari teman, tetangga dan juga para sukarelawan. Kertas tersebut setelahnya akan ia olah menjadi potongan dan gulungan berbentuk manik-manik. Ia juga bekerja sama dengan para perajin lokal untuk menciptakan kalung dari kertas bekas.

“Seluruh proses pembuatan kalung Papermelon kami kerjakan secara manual di studio kecil kami, tanpa menggunakan mesin apapun. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk tidak meninggalkan jejak karbon dan tidak meninggalkan banyak limbah,” tambah Devi.

Setiap Kalung Papermelon Punya Keunikan Tersendiri

Karena terbuat dari kertas bekas yang berasal dari berbagai macam sumber, setiap kalung Papermelon yang Devi ciptakan memiliki keunikan tersendiri. Setiap kertas memiliki corak dan bentuk yang berbeda, sehingga tidak ada satupun kalung yang identik satu sama lain. Devi sendiri bahkan tidak bisa memprediksi bentuk kalung seperti apa yang akan ia buat ketika ia menerima tumpukan kertas bekas.

“Semua proses terjadi dengan penuh spontanitas. Ketika kalung selesai dibuat, kami semua biasanya akan terkejut dengan hasilnya yang selalu di luar prediksi. Saya suka ketegangan dan kejutan ini,” ujar Devi.

Kalung kertas Papermelon sendiri terdiri dari beragam bentuk dan warna yang menarik. Kebanyakan dari kalung memiliki desain bernuansa etnik yang eksotis dan cocok untuk digunakan oleh siapa saja yang ingin tampil beda.

Selain kalung, Papermelon juga mengeluarkan koleksi aksesoris berbahan kertas bekas lainnya seperti anting dan gelang. Mereka juga memiliki koleksi non-perhiasan seperti jam dinding dan dekorasi rumah.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Situs Resmi Papermelon

 

Top