Selebritas Indonesia Luna Maya dan Maxime Bouttier resmi menikah pada Jumat, 7 Mei, di Gianyar, Bali. Pernikahan keduanya tidak hanya memukau dari sisi penampilan, tetapi juga mengusung konsep ramah lingkungan yang menyatukan keindahan budaya dan estetika.
Konsep pernikahan merupakan rancangan Bimo Singgih yang berkolaborasi dengan vendor Stupa Caspea dan Make A Scene Bali. Mereka menghadirkan tema yang memadukan unsur budaya Jawa dan estetika Prancis dengan pendekatan ramah lingkungan.
Salah satu elemen paling mencuri perhatian adalah pelaminan yang menyerupai bentuk cunduk mentul, aksesoris kepala tradisional khas Yogyakarta. Seluruh elemen dekoratif seperti kursi, meja, hingga instalasi lainnya juga terbuat dari anyaman daun kelapaβbahan alami yang mudah terurai dan tentunya ramah lingkungan.
Berikut beberapa pendekatan ramah lingkungan dalam pernikahan Luna dan Maxim.
1. Lokasi Outdoor Menyatu dengan Alam
Kalau melihat potret pernikahan Luna Maya dan Maxim Bouttier, jelas terlihat bahwa acara mereka berlangsung di area outdoor yang asri, ya, Sobat Greeners. Lokasinya yang berada di Bali semakin memperkuat kesan alami dengan latar pohon-pohon rimbun yang mengelilingi venue. Suasananya pun terasa hangat, intim, dan tentunya sangat menyatu dengan alam.
Menikah di ruang terbuka seperti ini bukan hanya estetis, tapi juga lebih ramah lingkungan. Tanpa kebutuhan akan pendingin udara atau pencahayaan buatan yang berlebihan, penggunaan energi bisa berkurang secara signifikan. Artinya, emisi karbon pun ikut berkurang.
2. Dekorasi Pernikahan Ramah Lingkungan
Dekorasi yang terbuat dari anyaman daun kelapa ini juga menjadi salah satu elemen paling menarik dari pernikahan Luna dan Maxim. Selain tampil estetik dengan sentuhan tradisional, penggunaan bahan organik seperti ini jelas lebih ramah lingkungan daripada material sintetis.
Dekorasi dari daun kelapa ini bisa terurai dengan cepat dan mudah dikomposkan. Artinya, tidak akan menambah beban sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Ini menjadi sebuah langkah cerdas dan berkelanjutan yang patut kita apresiasi, ya, Sobat Greeners!
3. Suvenir Ramah Lingkungan
Lewat unggahan di media sosial Melaney Ricardo, kita bisa mengintip isi suvenir pernikahan Luna dan Maxim yang tak kalah menarik. Tasnya saja sudah mencuri perhatian, karena terbuat dari anyaman daun kelapa yang tidak hanya cantik, tapi juga ramah lingkungan.
Isi di dalamnya pun tak kalah menarik. Ada tumbler yang mendukung gaya hidup minim sampah, serta barang-barang fungsional lainnya seperti parfum dan handuk, yang bisa digunakan berulang kali. Semua ini tentu penuh dengan pertimbangan keberlanjutan dan menghindari produk sekali pakai.
Pernikahan Luna dan Maxim jadi bukti bahwa momen sakral bisa tetap megah tanpa harus berdampak buruk bagi lingkungan. Mulai dari pemilihan lokasi, dekorasi, hingga suvenir, semua dirancang dengan kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.
Jadi, gimana Sobat Greeners? Tertarik mengusung konsep pernikahan ramah lingkungan juga?
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia