Lahan Pertanian Dalam Kontainer

Reading time: 2 menit
Kontainer yang sudah di desain khusus untuk pertanian hidroponik. Dari kontainer ini dapat dihasilkan sayuran segar yang bebas pestisida dan tidak bergantung pada cuaca dan musim. Foto: freightfarms.com

Teknologi baru bagi para pelaku urban farming dapat dilihat di Boston, Amerika. Sebuah perusahaan start-up di bidang agrikultur, Freight Farms, merancang pertanian hidroponik yang dilakukan di dalam kendaraan kontainer.

Proyek ini disebut Leafy Green Machine (LGM) dan berfungsi layaknya berkebun di lahan tanah seperti pada umumnya. Namun, khusus pada LGM ini, penggunaan air 90 persen lebih sedikit dari metode pertanian tradisional. Dan, karena tanaman di tempatkan dalam kontainer yang tertutup, sistem pertanian ini bebas dari herbisida dan pestisida.

Foto: freightfarms.com

Leafy Green Machine (LGM) berfungsi layaknya berkebun di lahan tanah seperti pada umumnya, namun menggunakan air 90 persen lebih sedikit dari metode pertanian tradisional. Foto: freightfarms.com

Meskipun bertani dalam mobil kontainer, lahan didalamnya dapat memproduksi tanaman segar karena tidak bergantung pada cuaca dan musim. Uniknya kita dapat memantau kondisi air dan udara dari aplikasi Farmhand yang terpasang di ponsel. Aplikasi ini terhubung dengan kamera yang terpasang di dalam kontainer.

Aplikasi Farmhand untuk mengontrol kadar air dan suhu udara dalam kontainer. Foto: freightfarms.com

Aplikasi Farmhand untuk mengontrol kadar air dan suhu udara dalam kontainer. Foto: freightfarms.com

Freight Farms telah lebih dulu memulai teknik bertani di atas atap rumah. Teknik ini dikembangkan oleh pendiri Freight Farms, yaitu Jon Friedman dan Brad McNamara. Mereka memutuskan untuk mengubah haluan bertani dengan sistem pertanian dalam kontainer. Hal ini mereka anggap lebih hemat dan lebih sedikit memakan energi. Saat ini Freight Farms telah memperoleh kucuran dana sebesar 4,9 juta dollar dan sedang mengembangkan teknologi pertanian yang baru.

Penulis: NW/G15
Sumber: www.inhabitat.com

Top