Manta, Kapal Layar “Pelahap” Sampah Laut

Reading time: 2 menit
Foto: SeaCleaners

Upaya untuk menyelamatkan laut dari polusi sampah plastik terus dilakukan oleh banyak pihak, termasuk organisasi nirlaba lingkungan The SeaCleaners. Mereka berupaya untuk menyelamatkan laut dari pencemaran dengan menciptakan Manta, sebuah kapal layar yang mampu memerangi sampah laut. Manta merupakan kapal layar pertama di dunia yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik dalam skala industri.

“Manta sengaja kami ciptakan demi menghormati dan melindungi kesejahteraan fauna laut. Kami ingin membersihkan laut dari sampah plastik, karena setiap tahunnya sebanyak 1,5 juta hewan laut mati karena menelan atau tercekik oleh sampah-sampah tersebut. Maka dari itu, penting bagi kami untuk mengendalikan pencemaran itu sendiri,” ujar Kepala Operasi Ilmiah The SeaCleaners, Eric Le Plomb, dalam situs resmi The SeaCleaners.

“Selain dapat beroperasi di laut, Manta juga dapat bekerja dengan baik di kawasan perairan tercemar lainnya, seperti sungai dan muara,” tambahnya.

Menurut informasi dari situs resmi The SeaCleaners, Manta sendiri merupakan kapal layar dengan ukuran yang cukup fantastis. Kapal layar bertenaga hibrida tersebut memiliki tinggi sekitar 62 meter, luas sekitar 1.500 meter persegi, dan bobot seberat 1.800 ton.

Kapal tersebut memiliki konveyor pengumpul sampah yang dapat membawa sampah plastik ke atas kapal, dan juga memiliki tiga alat yang dapat mengapung untuk mengambil sampah dari permukaan laut. Selain itu, Manta juga memiliki dua mesin kecil serbaguna yang berfungsi untuk megumpulkan makro dan mikroplastik dari perairan dangkal dan sempit.

Manta dapat beroperasi tanpa henti selama 20 jam sehari, tujuh hari seminggu. Kapal tersebut dapat mengumpulkan sampah laut antara satu hingga tiga ton sampah per jam. Dalam satu tahun, kapal canggih yang satu ini dapat mengumpulkan dan mengolah sampah laut sebanyak 10.000 ton.

Ramah Lingkungan dan Tidak Mengancam Keselamatan Fauna Laut

Meskipun memiliki ukuran yang besar, kapal layar Manta rupanya hemat energi dan minim jejak karbon. Mereka menggunakan energi listrik yang berasal dari sampah laut untuk memberi daya pada seluruh perangkat elektronik di kapal tersebut. Kapal tersebut juga ditenagai oleh dua turbin angin, dua hidrogenerator, dan panel surya seluas 500 meter persegi.

“Kami juga merakit kapal tersebut dengan menggunakan material terpilih dan mempertimbangkan siklus hidup dari material yang kami gunakan.  Manta terbuat dari 95 persen baja dan 100 persen aluminium yang dapat didaur ulang. Material tersebut, selain tidak mudah rusak dan dapat kita daur ulang kembali, juga memiliki jejak karbon yang minim,” tulis The SeaCleaners.

Selain ramah bagi lingkungan, The SeaCleaners juga mengeklaim bahwa kapal layar Manta aman bagi kehidupan fauna laut. Kapal tersebut bergerak dengan kecepatan yang lambat yakni sekitar 2,5 knot, sehingga mamalia laut dan ikan dewasa dapat menyelamatkan diri dengan mudah dan aman. Selain itu, kapal layar tersebut juga tidak menghasilkan suara bising yang dapat mengganggu ketenangan hewan-hewan laut.

“Mesin-mesin kami juga beroperasi dalam kedalaman yang dangkal, tidak lebih dari satu meter. Maka dari itu, mesin dari kapal kami tidak akan menangkap hewan laut secara tidak sengaja. Kalaupun ada hewan laut yang tertangkap, kami memiliki operator dan penyelam profesional yang dapat menyelamatkan hewan tersebut untuk kembali ke laut,” ujar Eric.

Sebagai informasi, The SeaCleaners akan mulai mengoperasikan Manta pada tahun 2024 mendatang. Mereka akan mengoperasikan kapal tersebut di Eropa, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan. Selain itu, mereka juga akan menguji coba kapal tersebut di kawasan perairan paling berpolusi di dunia, seperti Sungai Gangga, Sungai Kuning, dan Sungai Yangtze.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Situs Resmi The SeaCleaners

Robb Report

Top