Node: Manfaatkan Limbah Pertanian sebagai Bahan Alas Kaki Berkelanjutan

Reading time: 3 menit
node sepatu berkelanjutan
Node: Manfaatkan Limbah Pertanian sebagai Bahan Alas Kaki Berkelanjutan. Foto: Node.

Memanfaatkan sekam padi menjadi bio-silika, Node menjadi pion di bidang mode berkelanjutan di Tanah Air. Mereka fokus berinovasi dengan alas kaki yang terbuat dari limbah industri pertanian atau agricultural waste.

Produk bisnis makin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Kini bisnis juga harus memikirkan, bagaimana menciptakan variasi produk yang tak hanya berguna untuk manusia tetapi juga mulai memperhatikan apakah produk ramah lingkungan atau tidak.

Sebab, kita tak bisa memungkiri akan keadaan bumi saat ini yang kian memburuk. Berdasarkan dasar pemikiran inilah, Node hadir sebagai perusahaan desain produk yang berfokus pada pembuatan produk ramah lingkungan.

Node adalah brand yang berasal dari Indonesia. Merek ini mengkhususkan diri dalam memproduksi sepatu ramah lingkungan. Bahan sepatunya hampir 95% bahan alami.

Mereka menggunakan kapas bambu untuk bagian atas sepatu dan sutra pada bagian label. Kemudian, tali sepatunya berbahan katun warna putih. Bagian navy dan kuning dari kenaf juga sekam padi (yang dibuat menjadi bio-silika sebagai salah satu pengisi sol sepatu). Selain itu juga menggunakan karet alam serta resin pinus untuk sol sepatu.

Node alias No Deforestation

Merek ini terbentuk sebagai implementasi hasil penelitian gabungan antara Balai Besar Pascapanen Kementerian Pertanian dengan PT. Triangkasa Lestari Utama.

Mereka memanfaatkan sekam padi menjadi bio-silika dan fungsinya sebagai filler penguat pada karet. Node membuat outsole karet yang bersifat dapat terurai secara alami di alam dan juga menahan Anda supaya tidak tergelincir. Produk sepatu dan sandalnya juga oil resistance. Selain menyelamatkan lingkungan, produk Node juga bisa menyelamatkan Anda dari tegangan listrik.

Prototipe pertamanya dalam bentuk sandal yang diluncurkan pada awal 2019. Setelah itu, Oktober 2020 mereka launching bio-sneakers dengan komposit sol karet yang sudah disempurnakan.

“Kami melihat ada potensi bisnis masa depan, agricultural waste management system yang produk keluarannya komponen fashion. Tujuan jangka panjang kami adalah commonwealth dan pelestarian alam,” tutur pendiri Node, David Chrisnaldi kepada Greeners.

alas kaki node

Node memanfaatkan sekam padi menjadi bio-silika dan fungsinya sebagai filler penguat pada karet. Foto: Node.

Alasan Menjalani Bisnis Ramah Lingkungan

Mengusung konsep berkelanjutan, Node memiliki komitmen untuk menjaga kelestarian alam. Setelah penggunaan sepatu tiga tahun, sol sepatu ini berangsur-angsur dapat terdekomposisi  menjadi pupuk.

“Pada akhirnya semua produk akan go green dan sustainable. Alangkah baiknya jika dimulai dari agricultural waste,” ucap David.

Mereka menciptakan bumi yang berkelanjutan dengan menggunakan bahan yang memaksimalkan penggunaan lahan, seperti penggunaan produk sampingan pertanian dan produksi komoditas yang berlebihan. Node sendiri berarti No Deforestasion.

Tak hanya mengurangi deforestasi, tetapi produk yang mereka ciptakan terurai menjadi pupuk. Mereka merekayasa bahan-bahan tersebut lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sekaligus membusuk.

Produk Node biodegradable dan tidak menyebarkan racun saat membusuk. Ini karena sandal Node tidak mengandung 5 polutan yaitu timbal (Pb), timah (Sn), kadmium (Cd), arsen (As), dan Chromium VI. Terbukti aman untuk air dan tanah.

David mengatakan, mereka bisa mendekomposisi outsole, kain dan latex insole menjadi media tanaman.

“Meskipun ada beberapa orang bilang sertifikat decomposed powder kami menyerupai pupuk. Ujung tali sepatu dan bagian yang melekat pada benang dan eyestay akan kami buat non reinforce filler untuk produk-produk statis seperti conblock, composite board, dan lain-lain. Fasilitas ini rencana yang kami kejar untuk tercapai maksimal 2 tahun ke depan,” tambahnya.

Mereka juga menjual konsep produk (prototipe) dan menggunakan dana tersebut untuk penelitian berkelanjutan dalam bahan ramah lingkungan.

node sepatu berkelanjutan

David Chrisnaldi, pendiri Node, mengatakan mereka bisa mendekomposisi outsole, kain dan latex insole menjadi media tanaman. Foto: Node.

Baca juga: Sepatu Hiking dari Sampah Lautan

Macam produk Node

Pabriknya yang ada di Cicurug, Sukabumi memproduksi produk-produk berupa sepatu dan sandal dengan kisaran harga Rp420,000.00 – Rp799,000.00.

“Kami juga menjual bio-silica outsole untuk start up sneakers Linax di Selandia Baru. On going project kami adalah Eco-friendly Safety Shoes. Sedang proses komunikasi dengan beberapa perusahaan kelapa sawit dan otomotif,” tambah David.

Produk ini juga berupaya sesegera mungkin punya komponen bio material yang komplit dari limbah pertanian.

“Kita dikejar waktu untuk segera menghentikan kerusakan alam. Situasi kritis,” ujar David.

Menjadi modis dan ramah lingkungan, kenapa tidak?

Penulis: Agnes Marpaung

Editor: Ixora Devi

Sumber:

Website NODE

Instagram NODE

Top