Memanfaatkan Kulit Buah sebagai Wadah Jus

Reading time: 2 menit
Kulit Buah
Setelah digunakan sebagai wadah jus, kulit buah diubah menjadi cairan bio enzim untuk membersihkan ruangan. Foto: curlytales.com

Saat ini sudah banyak kafe atau tempat makan yang mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, mulai dari mengurangi pemakaian kemasan, sedotan plastik sekali pakai, hingga daur ulang.

Di India, terdapat kafe unik yang menerapkan konsep zero waste café atau kafe tanpa limbah. Eat Raja adalah kafe tanpa limbah di Malleshwaram yang tidak menggunakan gelas plastik. Mereka memanfaatkan cangkang atau kulit buah sebagai wadah jus. Sisa kulit buah umumnya menjadi sampah organik, tetapi di kafe ini mereka menggunakannya kembali sebagai gelas minuman.

Eat Raja telah berdiri lebih dari 40 tahun dan membawa misi lingkungan. Kafe tersebut menjadi salah satu toko jus pertama di sana dan populer dengan jus peras dinginnya. Penjual hanya menggunakan buah dan sayuran yang bersumber dari warga lokal. Mereka pun mengubah menunya setiap hari.

Eat Raja

Penjual di kafe Eat Raja, India memanfaatkan kulit buah sebagai wadah jus. Foto: curlytales.com

Berbagai macam jenis jus buah yang segar dan sehat seperti, nanas, jeruk, pisang, jambu, buah naga merah, melon, ketimun dijual di sana. Pembeli bahkan dapat menemukan milkshake pepaya. Semua minuman lezat tersebut dihidangkan dalam wadah cangkang buah. Meskipun dipakai menjadi wadah, tetapi kulit buah atau cangkang tersebut tidak langsung dibuang. Mereka mengolahnya menjadi cairan bio enzim yang berfungsi sebagai cairan untuk membersihkan ruangan di rumah.

Selain menerapkan konsep pemilahan sampah, seperti memisahkan sampah kering dan sampah basah, Eat Raja juga tidak menyediakan peralatan makan plastik atau produk non-biodegradable dalam bentuk apa pun di kafenya. Jika konsumen membutuhkan sedotan, mereka dapat memakai sedotan dari batang gandum, bambu, daun kelapa, maupun sedotan stainless.Kafe ini juga menyewakan sendok dan garpu sebagai pengganti peralatan makan sekali pakai. Harga sewanya pun tergolong ramah di kantong.

Sebagai kafe tanpa limbah, mereka menyarankan para konsumen untuk membawa botol kaca atau tumbler masing-masing yang ingin membawa pulang jus. Hal tersebut menjadi upaya edukasi Eat Raja kepada pembeli dalam mengurangi pemakaian kemasan botol plastik.

Penulis: Sarah R. Megumi

Top