Sarung Tangan ReGlove, Berkelanjutan dan Bisa Terus Didaur Ulang

Reading time: 2 menit
Sarung tangan mudah terurai ini memiliki daya tahan dan elastisitas tinggi. Foto: The James Dyson Award

Di tengah masa pandemi seperti sekarang ini, penggunaan alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan sekali pakai terus mengalami peningkatan. Namun sayang, sama seperti APD sekali pakai lainnya, benda tersebut juga rupanya telah berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan.

Setiap tahun, sebanyak 100 miliar sarung tangan plastik sekali pakai terbuang dan berakhir di tempat pembuangan sampah. Guna mengurangi timbunan sampah APD sekali pakai, tim peneliti dari Institut Teknologi Blekinge, Swedia, berinisiatif untuk menciptakan APD yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pada 2020 lalu, tim peneliti berhasil menciptakan APD ramah lingkungan bernama ReGlove. ReGlove merupakan sarung tangan elastis berkelanjutan yang bisa kita daur ulang terus menerus dan terbuat dari polivinil alkohol (PVA). PVA sendiri merupakan polimer yang mudah larut dalam air dan mudah untuk disterilkan kembali.

“ReGlove yang sudah terpakai dapat kami sterilisasi dan daur ulang kembali dengan mudah hingga menjadi sarung tangan yang baru. Hal ini dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam jumlah yang besar,” tulis tim ReGlove dalam situs resmi mereka. “Tidak seperti sarung tangan plastik lainnya, ReGlove tidak beracun dan dapat terurai secara hayati jika tidak kita daur ulang kembali.”

Sarung Tangan ReGlove: Dibuat dengan Mengutamakan Prinsip Keberlanjutan

Ketika menciptakan ReGlove, tim peneliti sangat mengutamakan prinsip keberlanjutan. Mereka membuat sarung tangan tersebut dengan menggunakan energi yang minim dan rendah akan jejak karbon. Keseluruhan proses pembuatan ReGlove hanya membutuhkan satu mesin saja. Selain itu, mereka juga berfokus pada penggunaan bahan-bahan lokal agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap rantai pasokan eksternal.

Meskipun terbuat dari bahan-bahan yang mudah terurai, ReGlove tetap memiliki daya tahan dan elastisitas yang tinggi. ReGlove tidak mudah robek dan cocok untuk digunakan oleh mereka yang biasa bekerja dengan bahan kering. Namun karena sifatnya yang mudah terurai dan mudah larut, sarung tangan ini akan menipis setelah kita gunakan selama tujuh jam.

Sebagai informasi, pada tahun 2020 sarung tangan ReGlove merupakan salah satu finalis teratas dari penghargaan James Dyson yang bergengsi. Di masa depan, para peneliti berharap bahwa teknologi yang mereka ciptakan dapat mereka terapkan pada jenis APD yang lainnya. Tim peneliti juga berharap bahwa temuan mereka dapat menjadi solusi untuk mengurangi timbunan limbah APD sekali pakai yang kian menggunung.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Situs Resmi Proyek ReGlove

The James Dyson Award

Top