Mempertahankan Pohon Berusia 700 Tahun Ditengah Stasiun Kereta Api

Reading time: 2 menit
stasiun kereta api
Pohon kamper menyembul dari atap stasiun kereta api Kayashima. Pohon ini diperkirakan sudah ada di sana sejak 700 tahun lalu. Foto: Studio Ohana

Rasa hormat orang Jepang terhadap alamnya memang mengagumkan. Prinsip ini ada pada keseharian masyarakat di sana, termasuk di bidang desain. Kalau pun masih ada yang meragukan, kita bisa melihat bukti nyata tentang hal ini saat berkunjung ke stasiun kereta Kayashima di Neyagawa, sebuah kota kecil di timurlaut Osaka. Stasiun kereta ini dibangun dengan hati-hati mengelilingi sebuah pohon kamper yang sudah berdiri di tempat tersebut selama 700 tahun.

Stasiun Kayashima dibuka pada tahun 1910 dan dibangun di samping sebuah pohon besar, yang umur pastinya jauh melampaui catatan penduduk lokal. Saat populasi di sana berkembang, stasiun kereta api tersebut memerlukan penambahan ruang dan di tahun 1972 pengembangan stasiun tersebut dilakukan. Dalam rencana pengembangan tahun 1972 tersebut, ternyata pohon kamper itu harus ditebang.

stasiun kereta api

Foto: Studio Ohana

Walaupun catatan tentang perkembangan stasiun ini ada, ternyata ada beberapa cerita yang berkembang seputar keberadaan pohon tersebut hingga kini. Beberapa mengatakan bahwa rasa hormat orang Jepang terhadap alamlah yang menyelamatkan pohon itu namun ada juga yang menyatakan bahwa ini tidak lain karena hal-hal yang gaib.

Ternyata sudah sejak lama pohon tersebut dikaitkan dengan sebuah tempat peribadatan lokal, menghilangkan pohon ini akan mengakibatkan kemarahan penduduk setempat. Cerita tersebut berkembang menjadi bagaimana pohon tersebut marah dan akan mengutuk siapapun yang berani menebangnya.

stasiun kereta api

Foto: Studio Ohana

Apapun ceritanya, otoritas perkeretaapian disana berhasil dibujuk untuk mempertahankan pohon tersebut bahkan kemudian memasukkannya ke dalam pengembangan stasiun bertingkat yang diselesaikan tahun 1980. Terdapat lubang besar di bagian atap yang menjadikan pohon ini menyembul di atas atap stasiun. Tidak lupa mereka juga membuat tempat sembahyang kecil di sekeliling pohon tersebut.

Penulis: NW/G15

Top