Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Qatar Siap Kurangi Emisi

Reading time: 3 menit
Qatar tuan rumah Piala Dunia 2022 miliki konsep pengurangan emisi selama event berlangsung. Foto: Dezeen

Salah satu perhelatan besar dunia, yakni Piala Dunia 2022 dalam beberapa hitungan hari ke depan akan segera berlangsung. Acara ini akan diadakan di Doha, Qatar pada tanggal 20 November 2022 – 18 Desember 2022 mendatang.

Sejak diputuskannya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 lalu, Qatar bekerja keras untuk membuat dan memperbaiki beberapa fasilitas stadion. Tentu hal ini juga menjadi suatu kebanggaan Sobat Greeners, karena Qatar menjadi negara tuan rumah pertama dari Timur Tengah untuk kompetisi sepak bola internasional yakni Piala Dunia.

Sejauh ini, Qatar telah menyiapkan delapan stadion megah yang akan digunakan selama Piala Dunia 2022. Stadion tersebut antara lain, Stadion Lusail, Stadion 974, Stadion Al Janoub, Stadion Internasional Khalifa, Stadion Al Bayt, Al Thumama, Stadion Ahmad Bin Ali, dan Stadion Education City.

Tujuan beberapa perbaikan pada fasilitas stadion tersebut antara lain untuk memenuhi standarisasi stadion Piala Dunia yang sudah FIFA tetapkan sebelumnya. Namun tidak hanya itu Sobat Greeners! Di tengah genjotan dunia untuk mengurangi dampak perubahan iklim, Qatar juga berusaha untuk mengurangi timbulan emisi karbon yang mereka hasilkan selama proses kegiatan Piala Dunia berlangsung.

Lalu apa saja sih yang sudah Qatar persiapkan untuk mengurangi jejak karbon selama kegiatan Piala Dunia? Berikut penjelasannya!

Penampakan salah satu stadion milik Qatar. Foto: Dezeen

1. Mengurangi Mobilitas Peserta

Hal pertama yang berbeda dari Piala Dunia Qatar 2022 adalah jarak dari satu stadion dengan stadion lainnya. Jika beberapa negara mempunyai stadion yang berjauhan, Qatar mempersiapkan stadion dengan jarak yang saling berdekatan. Bahkan jarak terjauh hanya 75 km dari Stadion Al Bayt menuju Stadion Al Janoub.

Dengan jarak yang saling berdekatan ini, memungkinkan untuk para suporter dan peserta untuk tinggal dalam satu tempat dan berlatih hanya di satu lokasi sepanjang Piala Dunia berlangsung. Tujuan lainnya yakni agar Qatar bisa mengurangi mobilitas dari masing-masing peserta dan mengurangi emisi Sobat Greeners!

2. Tidak Ada Penerbangan Domestik

Masih berkaitan dengan hal sebelumnya, suporter, pemain, dan official tidak perlu melakukan penerbangan domestik untuk mencapai stadion tertentu karena jarak antara stadion yang berdekatan.

3. Angkutan Umum Ramah Lingkungan

Sebagai alat transportasi untuk penggemar Piala Dunia 2022 dari berbagai negara, Pemerintah Qatar sudah menyiapkan Metro Doha. Transportasi ini menggunakan sistem metro listrik atau sistem pengereman regenerative yang membantu mengurangi jejak karbon.

Selain itu, rencana transportasi hijau Qatar juga mencakup mobil dan bus listrik. Bekerja sama dengan KAHRAMAA, stasiun pengisian daya untuk mobil listrik sudah terpasang di berbagai lokasi di seluruh negeri. Skuter listrik dan sepeda juga tersedia di beberapa titik lokasi luar ruangan, termasuk taman dan Doha Corniche. Sementara itu, armada bus listrik sudah Pemerintah Qatar siapkan untuk mengangkut penggemar antara akomodasi dan tempat turnamen Piala Dunia 2022.

4. Sertifikasi Global Sustainability Assessment System (GSAS)

Pada tahun 2016, FIFA secara resmi mengesahkan Global Sustainability Assessment System (GSAS) sebagai sistem penilaian keberlanjutan untuk delapan stadion Qatar yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022. Sertifikasi ini diberikan dari beberapa kategori seperti desain, konstruksi, penggunaan energi, dan juga air.

Tujuan utama dari sertifikasi GSAS adalah untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan untuk meminimalkan dampak ekologis dan mengurangi konsumsi sumber daya sekaligus memenuhi kebutuhan lokal dan kondisi lingkungan yang spesifik di wilayah tersebut.

5. Stadion Megah Dari Kontainer

Lain dari yang lain, salah satu stadion megah Qatar yakni 974 merupakan stadion pertama yang dirancang agar dapat dibongkar sepenuhnya dalam sejarah Piala Dunia FIFA. Menariknya stadion ini terbuat dari rangkaian kontainer warna-warni guna ulang dan struktur baja yang sebagian dapat pengelola daur ulang.

Tujuannya agar stadion bisa dibongkar pasang ke lokasi baru setelah turnamen sepak bola pada tahun 2022, atau pengelola gunakan kembali sebagai rangkaian tempat yang lebih kecil.

Selain itu, desain modularnya juga mengurangi biaya konstruksi. Penyelenggara mengatakan bahwa metode ini bisa mengurangi penggunaan air hingga 40 persen dari pembangunan stadion konvensional.

Yang lebih unik lagi Sobat Greeners, nama 974 ternyata merupakan total jumlah kontainer yang mereka gunakan untuk membangun stadion ini. Stadion ini merupakan hasil rancangan oleh Arsitek Fenwick Iribarren dengan Insinyur Struktur Schlaich Bergermann Partner dan konsultan teknik Hilson Moran.

6. Menerapkan Sistem Daur Ulang di Stadion

Untuk membatasi jejak karbon, semua proyek Qatar 2022 menerapkan langkah-langkah untuk mengatur pemilahan dan pengelolaan sampah selama fase konstruksi. Sistem daur ulang ini juga akan pengelola terapkan selama hari-hari pertandingan berlangsung.

Penulis: Zahra Shafira

Sumber:

Visit Qatar

Dezeen

Top