Unik, Kayu Transparan Dibuat Baterai Energi Panas Berkelanjutan

Reading time: 2 menit
Para peneliti menyiapkan bahan penelitiaanya untuk baterai energi panas berkelanjutan. Foto: Techxplore

Para peneliti di KTH Royal Institute of Technology di Stockholm telah menciptakan baterai energi panas berkelanjutan dari kayu transparan.

Tiga sumber energi terbarukan menyediakan komponen kunci baterai termal komposit kayu, yang para peneliti di KTH Royal Institute of Technology di Stockholm kembangkan.

Peneliti melaporkan perkembangan tersebut dalam jurnal Small. Peter Olsén, peneliti di Departemen Biokomposit di KTH mengatakan, bahan tersebut mampu menyimpan panas dan dingin.

Jika digunakan dalam konstruksi perumahan, para peneliti menyebut, 100 kilogram bahan tersebut dapat menghemat sekitar 2,5 kWh per hari dalam pemanasan atau pendinginan sekitar 24°C.

Peneliti KTH Céline Montanari mengatakan, selain sinar matahari, sumber panas apa pun dapat mengisi daya baterai. “Kuncinya adalah suhu berfluktuasi di sekitar suhu transisi, 24°C, yang tentunya dapat disesuaikan tergantung aplikasi dan lokasinya,” katanya.

Proses Kayu Menyimpan Energi

Untuk dapat menyimpan energi, prosesnya peneliti mulai dengan menghilangkan lignin dari kayu, yang menciptakan pori-pori terbuka di dinding sel kayu dan menghilangkan warna. Struktur kayu kemudian peneliti isi dengan molekul berbahan dasar jeruk (limonene acrylate) dan molekul berbahan dasar kelapa.

Limonene acrylate berubah menjadi polimer berbasis bio ketika peneliti panaskan, memulihkan kekuatan kayu dan membiarkan cahaya menembus. Saat ini terjadi, molekul kelapa terperangkap di dalam bahan, yang memungkinkan energi tersimpan dan dilepaskan.

“Keanggunannya adalah molekul kelapa dapat bertransisi dari padat ke cair yang menyerap energi atau dari cair ke padat yang melepaskan energi, dengan cara yang sama seperti air membeku dan meleleh,” ungkapnya.

Namun pada kayu transparan, transisi tersebut terjadi pada suhu 24°C yang lebih nyaman. “Melalui transisi ini, kita dapat memanaskan atau mendinginkan lingkungan kita, dan mana saja yang kita butuhkan,” kata Olsén.

Butuh Penelitian Lanjutan Baterai

Olsén menambahkan, penggunaan penyimpanan energi ini potensial untuk penghematan bahan bangunan eksterior dan interior.

Aplikasi pertama dari produk ini adalah untuk ruang interior untuk mengatur suhu di sekitar 24°C untuk pendinginan dan pemanasan. Selanjutnya, peneliti perlu melakukan penelitian lanjutan agar dapat menggunakannya untuk eksterior.

“Saat matahari bersinar, kayu menjadi transparan dan menyimpan lebih banyak energi. Sedangkan pada malam hari menjadi keruh dan melepaskan panas yang tersimpan di siang hari. Ini akan membantu mengurangi konsumsi energi untuk pemanasan dan pada saat yang sama meningkatkan pertumbuhan,” imbuh Olsén.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Sumber : Techxplore

Top