Pabrik di India Olah Puntung Rokok jadi Mainan Anak

Reading time: 2 menit
Dakron atau isi boneka ini berasal dari sampah puntung rokok. Foto: Euronews

Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, industri tembakau juga bertanggung jawab atas hilangnya 600 juta pohon di dunia setiap tahun pada masa produksinya. Bahkan tidak hanya pada proses produksi, sampah puntung rokok juga menjadi ancaman berbahaya bagi lingkungan.

Berdasarkan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), puntung rokok merupakan limbah yang paling banyak mencemari lingkungan di seluruh dunia. Melansir dari Euronews, sebanyak 4,5 triliun puntung rokok terbuang begitu saja setiap tahun. Lalu 90 % di antaranya mengandung filter plastik yang tidak dapat terurai secara hayati.

Karena itu, selain sampah plastik, puntung rokok patut dijadikan penanganan sampah prioritas oleh setiap negara. Seperti di India, pabrik rumahan bernama Gupta yang berada di New Delhi mendaur ulang puntung rokok menjadi dakron atau isian boneka dan bantal.

Inisiasi ini sangat dibutuhkan di India, pasalnya Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan hampir 267 juta orang atau 30 % populasi orang dewasa di India merupakan pengguna tembakau atau rokok. Mereka juga menyebut, sampah puntung rokok mendominasi di jalanan kota yang memiliki standar kebersihan umum yang buruk.

Daur Ulang Lebih dari 300 Juta Puntung Rokok

Untuk mengumpulkan puntung rokok, mula-mula mereka mengumpulkan sampah puntung rokok secara kolektif pada jalanan kota di India. Setelah itu mereka memisahkan masing-masing isian puntung rokok dari serat, filter, hingga kertas secara manual.

Mereka membersihkan dan memutihkan serat dengan bahan kimia organik yang bisa menetralkan racun dari puntung rokok. Lalu isian putih ini mereka olah menjadi busa dalam mainan anak dan bantal atau dakron.

“Kami mulai dengan 10 gram serat per hari, dan sekarang kami mencapai 1.000 kilogram. Sehingga setiap tahun kami mampu mendaur ulang jutaan puntung rokok,” kata karyawan di pabrik Gupta, Poonam.

Selanjutnya, untuk kertas puntung rokok yang sudah dipisahkan, mereka campur dengan pengikat organik dan diolah menjadi pengusir nyamuk konvensional. Selain dua produk tersebut, pabrik Gupta juga memisahkan puntung tembakau menjadi bubuk kompos.

Berkat inovasinya, sejauh ini pabrik Gupta telah mendaur ulang lebih dari 300 juta puntung rokok dari jalanan kota-kota di India. Cara ini menyelamatkan organisme laut dan burung yang bisa mengonsumsi sampah puntung rokok. Pasalnya, filter rokok terbuat dari serat selulosa asetat non-biodegradable berbahaya yang dapat terurai menjadi mikroplastik.

“Selain sebagai mata pencaharian, menjadi bagian dari gerakan ini juga membantu menjaga kebersihan lingkungan kita,” ucapnya.

Tidak hanya di India, Indonesia juga memiliki inovasi yang serupa. Brand lokal yakni Parong.pong mengubah sampah puntung rokok menjadi pot bunga, ubin, kursi dan meja. Selaras dengan Parong.pong, perusahaan asal Prancis MéGo! juga mendaur ulang puntung rokok menjadi furnitur meja dan bangku.

Penulis: Zahra Shafira

Sumber:

Euronews

Top