
dampak perubahan iklim


Para peneliti AS berpikir bahwa kadal dapat membantu mereka satu langkah lebih maju kepada mimpi lama, yaitu ‘tabel periodik’ untuk ekologi.

Perubahan iklim telah menjadi tantangan global, dimana dampaknya akan berpengaruh besar terhadap masyarakat di seluruh belahan dunia, termasuk perempuan dan kesehatannya.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengakui masih sulit untuk mengetahui dampak pertumbuhan penduduk di perkotaan terhadap perubahan iklim.

Jika manusia membakar semua bahan bakar fosil, para peneliti memprediksi bahwa atmosfer di planet akan bisa menyamai situasi yang terjadi pada periode Jurasic atau masa dinosaurus.

Dunia dan penduduk perkotaan akan menghadapi risiko cuaca panas ekstrim yang kian meningkat pada abad ini meski dunia mampu menepati janji dan menahan pemanasan global pada 2°C atau di bawahnya, ungkap penelitian terbaru.


Musim semi akan datang lebih awal di belahan bumi utara. Ketika es di kutub mulai mencair akibat pemanasan global, musim semi menjadi lebih panjang dan tiba lebih awal.

Dampak perubahan iklim ini menjadi perhatian UNICEF sebagai organisasi PBB yang menaruh fokus pada anak-anak di dunia, karena berpotensi besar memengaruhi tumbuh kembang hingga angka kematian mereka.

Kota merupakan pengemiter emisi karbon dan paling terkena dampak, penjahat sekaligus korban.

Kenaikan level gas metan belakangan ini dapat menghalangi upaya global dalam memperlambat laju perubahan iklim yang dilakukan dengan cara menurunkan emisi karbon dioksida.

Para peneliti Inggris sudah mulai dapat menjelaskan kaitan antara perubahan iklim dengan menurunnya populasi kupu-kupu di Inggris. Pemanasan global sebagai akibat dari bahan bakar fosil menjadi salah satu penyebabnya.

Dari skala ekosistem, Benua Artik secara fundamental sudah terkena dampak perubahan iklim dan konsekuensi lainnya dari kegiatan manusia.

Perlindungan masyarakat kecil terhadap risiko “loss and damage” akibat dampak perubahan iklim dapat dilakukan salah satunya dengan sistem asuransi terintegrasi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa laju perubahan iklim saat ini berdampak kepada ketahanan spesies tanaman pangan untuk beradaptasi dan bertahan.