ketahanan pangan
Food Sustainability Index 2017 menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang limbah pangan terbesar kedua di dunia. Rata-rata, setiap orang di negara ini menghasilkan 300 kilogram limbah pangan setiap harinya. Prihatin […]
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, menilai pandemi menimbulkan tantangan pada setiap aspek ketahanan pangan. Baik dalam tahapan proses produksi maupun proses pasca produksi. Menurutnya, perlu upaya penganekaragaman atau diversifikasi guna menjaga ketahanan pangan di Bumi Pertiwi.
Ahli Gastronomi Sekolah Tinggi Pariwisata Triskati, Dr. Saptarining Wulan menyayangkan vegetasi Indonesia yang mengalami perubahan. Saat ini, vegetasi Bumi Pertiwi menjadi prairie atau tanaman rumput tinggi seperti padi, gandum, jagung, dan tanaman yang lebih identik dengan lahan pertanian.
Menurut Emil Salim, krisis pandemi seharusnya dijadikan momentum untuk membuat kebijakan mengenai sistem pangan berkelanjutan.
Suku-suku di Papua memiliki kearifan dan strategi ketahanan pangan dengan menerapkan praktik sistem pertanian tradisional.
Satu keluarga di Australia mengubah secara total cara mereka mendapatkan makanan. Rumah mereka di Newcastle serta kebun mereka yang bernama Limestone Permaculture Farm telah menjadi sumber makanan segar bagi lusinan keluarga di sana.
Dunia dapat menyediakan pangan bagi tambahan jutaan orang dengan mengubah bahan pangan yang tahan dengan kondisi lokal.
Di Suriah, jutaan orang terjebak perang sipil yang melanda negeri itu. Untuk memenuhi kebutuhan makanan serta menyediakan tempat bermain dan belajar yang sehat untuk anak-anak, beberapa taman sekolah berubah fungsi.
Solidaritas Perempuan dan KIARA merasa bahwa dalam gaungan poros maritim dan negara agraris yang sering dilekatkan pada Indonesia, pemenuhan hak petani dan nelayan sebagai produsen pangan justru diabaikan.
Forum for Young Indonesians (FYI) akan digelar pada tanggal 22 Oktober mendatang. Forum tersebut diharapkan dapat membuat para pemuda Indonesia menjadi lebih peduli terhadap isu ketahanan pangan di Tanah Air.
Para peneliti yang meneliti menu produksi makanan di planet ini merekomendasikan bahwa untuk menyelamatkan bumi, pertanian organik perlu didukung oleh aksi yang lebih tegas.
Penerapan kebijakan pengurangan jumlah tangkapan pada sektor perikanan ternyata berpotensi meningkatkan ketahanan pangan global dalam jangka panjang.
Peneliti dari Cambridge Global Food Security Initiative (CGFSI) meneliti fenomena adanya sebuah virus dari tanaman yang mampu mengembangkan cara yang dapat menarik perhatian lebah untuk menambah produktifitas benih.