Suriah Ubah Taman Bermain Sekolah Menjadi Kebun

Reading time: 2 menit
suriah
Anak-anak sekolah dan guru mereka menanam selada di halaman sekolah mereka di Tartus, Suriah. Foto: Zaki Khozam/FAO

Menginjak tahun ke enam perang sipil di Suriah, jutaan orang terjebak di negeri yang terbelah perang itu. Untuk memenuhi kebutuhan makanan serta menyediakan tempat bermain dan belajar yang sehat untuk anak-anak di sana, beberapa taman di sekolah diubah fungsinya menjadi kebun sayuran.

Di tempat bermain ini, terdapat makanan yang dapat dikonsumsi. Anak-anak belajar cara untuk bercocok tanam makanan yang bergizi seperti merica, terong dan cabai. Jika waktu panen tiba, mereka dapat memanen hasil kebun dan makan apa yang sudah mereka tanam. Pengalaman baru ini menawarkan kesempatan baru untuk memperkuat pengalaman murid dan keluarga mereka dalam hal kepedulian terhadap sesama.

Adam Yao, perwakilan Badan Pangan PBB (FAO) di Siria, mengatakan, di Suriah, anak-anak muda yang sedang mengalami perkembangan dalam tubuh dan pikiran, adalah mereka yang paling terpengaruh oleh kurangnya makanan dan malnutrisi. Nutrisi yang baik adalah pertahanan pertama anak terhadap penyakit dan penting bagi seorang anak untuk hidup sehat dan aktif.

suriah

Pendidikan nutrisi adalah kunci penting. Pelajar sekolah dan staf FAO berdiskusi tentang nutrisi di sebuah kebun sekolah di Hama, Suriah. Foto: Wajdi Skaf/FAO

FAO menyediakan pendanaan dan dukungan logistik untuk kebun buah dan sayur seluas 500 meter persegi di 17 sekolah dasar. Kebun-kebun ini dibuat di wilayah yang dikuasai pemerintah dan di wilayah yang dikuasai pihak oposisi sehingga anak-anak disana bisa mendapatkan akses untuk makanan sehat terlepas dari politik dan kekerasan yang ada di sekitar mereka. Rencananya ada 35 sekolah lain yang dijadwalkan mendapatkan bantuan kebun yang sama dalam waktu dekat.

Banyak warga Suriah yang sekarang terpaksa bergantung pada roti dan bantuan makanan dari organisasi kemanusiaan untuk kebutuhan sehari-harinya. Keadaan ini berbeda jauh dengan makanan tradisional Suriah yang biasanya memakai daging kambing dengan bumbu rempah dan kacang-kacangan, sayuran serta cabai. Di sinilah kebun-kebun sekolah itu turut membantu mengatasi kekurangan makanan dengan menyediakan sayuran segar yang selama perang berlangsung menjadi langka.

Dengan berinvestasi lebih jauh di bidang agrikultur dapat membantu mengamankan kebutuhan untuk populasi di sana selama bertahun-tahun mendatang. “Agrikultur sudah menjadi harapan untuk banyak orang karena mereka bisa menanam sendiri makanan mereka, walau di tempat yang sering terjadi konfilk bersenjata,” ujar Yao seperti dilansir situs Inhabitat. Semoga bibit yang ditanam memberikan harapan bagi anak-anak di sana.

Penulis: NW/G15

Top