NDC
Jakarta (Greeners) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengkritisi sikap Indonesia yang menaikan target pengurangan emisi. Pasalnya, target awal saja belum tercapai, Indonesia malah menambah target pengurangan emisi baru. Menurut […]
Jakarta (Greeners) – Dampak perubahan iklim menyebabkan sepertiga gletser dalam situs Warisan Dunia, termasuk di Papua, hingga gletser di Kilimanjaro akan lenyap pada tahun 2050. Hal ini terungkap dari laporan […]
Jakarta (Greeners) – Conferences of the Parties untuk perubahan iklim ke-27 (COP27) di Sharm El-Sheikh, Mesir mulai berlangsung 6 November 2022 hingga 12 hari ke depan. Pemerintah Indonesia didorong menuntut […]
Jakarta (Greeners) – Enhanced National Determined Contribution (NDC) atau NDC terbaru Indonesia dalam target pengurangan emisi terbaru jauh dari harapan publik. Target ini tidak menjawab komitmen melepas energi fosil dan […]
Jakarta (Greenes) – Pakar Lingkungan Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa mengatakan, untuk mencapai Forestry and Other Land Use (FoLU) Net Sink 2030, pengelolaan lahan gambut dan pengendalian deforestasi harus menjadi perhatian. […]
Indonesia tetap tidak mengubah angka target awal penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen. Pada 2030 nilainya akan ditingkatkan sampai 41 persen.
Ministry of Environment and Forestry announces success to reduce deforestation rate in 2018, which is lower than targeted under Nationally Determined Contribution or NDC, the national document to reduce greenhouse gas emission.
KLHK menyampaikan angka deforestasi di Indonesia pada tahun 2018 berhasil diturunkan. Angka penurunan ini bahkan lebih rendah dari target penurunan deforestasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia dalam dokumen NDC.
A recent report on climate change revealed that East Kalimantan as one of the largest carbon emitter as the province has been depending on oil, gas and coal for its economic development since 1970s.
Mendekati tahun 2100, dunia dengan peningkatan suhu mencapai 3.4˚C mungkin akan menjadi realitas yang harus dihadapi oleh generasi mendatang.
Indonesia’s Special Envoy for Climate Change Control, Rachmat Witoelar, said that blue carbon will speed up the country’s target on reducing greenhouse gas emissions through its submitted NDC to the UNFCCC on November 2016.
Indonesia’s effort to achieve climate change targets by reducing greenhouse gas emissions for 29 percent and 41 percent with international help by 2030 will not succeed without the role of regional levels.
Pengelolaan dengan baik blue carbon atau karbon biru di Indonesia diyakini oleh utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar akan mampu mempercepat target penurunan emisi sesuai dengan First NDC Indonesia.