
satwa liar


Jakarta (Greeners) – Baru-baru ini Belantara Foundation melakukan edukasi dan kampanye digital mengenai persahabatan antara gajah Sumatra dan manusia melalui komik strip di Instagram. Kegiatan kampanye ini mereka lakukan bersama […]

Jakarta (Greeners) – Kejahatan perdagangan dan transaksi satwa ilegal melalui platform digital, media sosial semakin marak. Bahkan hampir 97 % perdagangan satwa liar di Indonesia marak di Facebook. Tim Patroli […]

Jakarta (Greeners) – Perubahan Iklim mengancam keberadaan satwa liar. Hal ini berdampak buruk terhadap distribusi, penyebaran, perilaku dan daya hidup satwa liar di habitatnya. Oleh karenanya perlu pemanfaatan teknologi untuk […]

Jakarta (Greeners) – Di Indonesia perebutan habitat menjadi salah satu pemicu utama peningkatan konflik manusia dan satwa liar. Perluasan pemukiman masyarakat hingga deforestasi untuk kepentingan industri dan kebun membuat satwa […]

Jakarta (Greeners) – Ancaman virus varian baru tentu sangat mungkin terjadi. Pandemi Covid-19, juga banyak pakar menyebut bukan pandemi yang terakhir. Kemunculan virus varian baru akan menguat seiring rusaknya alam, […]


Burung gereja-erasia (Passer Montanus) atau disebut juga “tree sparrow”, merupakan burung yang paling sering dijumpai di lingkungan sekitar kita. Uniknya, cerita dibalik penamaan burung ini pun cukup beragam.

Sebelum terjun ke lapangan, Melanie berusaha mempraktikkan apa yang sudah dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

Setiap hewan memiliki peran spesifik di ekologi masing-masing dan merupakan komponen penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengimbau masyarakat untuk tidak memelihara, memburu, mengonsumsi, dan memperdagangkan satwa liar tanpa izin.

Penyebaran penyakit yang berasal dari hewan (zoonotik) terjadi apabila patogen dari spesies tertentu berevolusi dengan cara melompat ke inang baru.

Google bersama tujuh organisasi pelestarian lingkungan menciptakan platform Wildlife Insights untuk mengonservasi satwa liar yang terancam punah.

Lemahnya penegakan hukum terhadap sumber daya alam hayati mengakibatkan satwa liar dan tumbuhan di Indonesia semakin punah.

Dengan kemampuan adaptasi yang baik, rusa timor mampu berkembang biak di luar habitat alaminya. Di alam maupun di penangkaran satwa ini dapat hidup selama 15 – 20 tahun dengan rata-rata masa hidup 17,5 tahun.