Cinta Laura: Sadari Hal Kecil untuk Hidup Ramah Lingkungan

Reading time: 2 menit
hidup lebih ramah lingkungan lewat aksi World Cleanup Day (WCD). Foto: WCD
hidup lebih ramah lingkungan lewat aksi World Cleanup Day (WCD). Foto: WCD

Jakarta (Greeners) – Sampah merupakan salah satu permasalahan global masih dialami oleh berbagai negara di dunia. Aktris tanah air yang sekaligus sebagai aktivis lingkungan, Cinta Laura Kiehl menekankan anak muda untuk menyadarai hal-hal kecil untuk hidup lebih ramah lingkungan lewat aksi World Cleanup Day (WCD), Minggu (17/9).

Komisaris dari perusahaan berfokus energi terbarukan PT Maharaksa Biru ini tampak mengikuti parade WCD bersama sejumlah komunitas. Melalui kegiatan ini, Cinta juga ikut menyuarakan soal pentingnya peduli terhadap lingkungan. Khususnya mengajak generasi muda untuk memulai bergerak melestarikan lingkungan. 

“Kita semua harus sadar dari hal-hal kecil seperti bawa botol minum dari rumah, matikan listrik, lampu, AC di rumah saat enggak dipakai. Jangan menyalakan mesin motor atau mobil saat enggak dipakai. Sebab, itu mengeluarkan karbon dioksida yang juga mempengaruhi polusi udara dan berdampak ke kesehatan kita,” ungkap Cinta.

BACA JUGA: The Jakmania Pungut Sampah Usai Pertandingan

Sementara itu, tim WCD nasional dengan 1.700 relawan menyelenggarakan acara puncak World Cleanup Day di hari Minggu (17/9) dengan dua agenda utama, yaitu aksi pungut sampah sambil jalan sehat (Plogging) di sekitar pintu barat daya Monas.

Acara tersebut dilanjutkan dengan parade kampanye dari Monas menuju area Bundaran HI. Dalam parade tersebut, mereka menyuarakan isu sampah yang terjadi di Indonesia dan di dunia. Banyak yang turut memeriahkan World Cleanup Day. Selain Cinta Laura, ada relawan dari berbagai komunitas pemerhati lingkungan. Di antaranya Trash Ranger dan Youth Ranger Indonesia, Sea Soldier, Earth Hour, Climate Defender, Teens Go Green, Permabudhi, dan komunitas Bank Sampah.

hidup lebih ramah lingkungan lewat aksi World Cleanup Day (WCD). Foto: WCD

hidup lebih ramah lingkungan lewat aksi World Cleanup Day (WCD). Foto: WCD

Pentingnya Kolaborasi untuk Atasi Sampah

Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tantangan dari hulu ke hilir dalam menangani isu persampahan di tanah air. Bahkan, budaya mengelola sampah dengan bijak dari rumah pun masih belum menjadi karakter masyarakat Indonesia.

Hal itu tertera dalam data tahun 2022 SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional). Tercatat 229 kota/kabupaten menghasilkan timbunan sampah sebanyak 35 juta ton. Dari total timbunan sampah itu, sampah yang tidak terkelola sebanyak 34,97%. 

“Oleh sebab itu, pengelolaan sampah membutuhkan kolaborasi dan keberlanjutan untuk menghasilkan Indonesia yang lebih bijak, bersih, dan bebas dari sampah,” ujar Leader WCD Indonesia, Andy Bahari.

BACA JUGA: 32 Seniman Botani Kenalkan Ragam Flora Melalui Lukisan

Pada tahun 2023 ini, WCD Indonesia kembali menggalakkan aksi cleanup serentak di 38 provinsi sampai ke wilayah kabupaten dan kecamatan. Para leader di daerah masing-masing telah mengkoordinasikan kegiatan itu mulai dari tanggal 1 hingga 30 September 2023.

“Permasalahan sampah ini perlu solusi kolaborasi pentahelix. Kita semua dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan ras berbeda harus berani beraksi secara kolektif dan riil. Jangan saling tunjuk, mari tanggung jawab dengan sampah kita masing-masing,” kata Andy.

Andy menambahkan, WCD Indonesia ke depannya tidak hanya bergerak untuk bebersih saja. Komunitas lingkungan ini akan menanamkan budaya sadar lingkungan di berbagai lapisan masyarakat.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top