Donasi US$ 5 Juta untuk Kurangi Sampah 100 Ton Per Hari

Reading time: 2 menit
Dengan pendanaan US$ 5 juta, Waste4Change targetkan kelola sampah 100 ton per hari. Foto: Waste4Change

Jakarta (Greeners) – Waste4Change mendapat pendanaan sebesar US$ 5 juta untuk mengurangi sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) di Indonesia hingga 100 ton per hari.

Modal ini rencananya akan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah hingga 100 ton per hari dalam 18 bulan ke depan. Selain itu juga menjangkau lebih dari 2.000 ton sampah per hari dalam 5 tahun.

Kegiatan ini melibatkan pengintegrasian banyak teknologi digital dalam proses pemantauan dan perekaman aliran pengelolaan sampah dan otomatisasi fasilitas Rumah Pemulihan Material.

Hal itu akan membantu Waste4Change memperkuat kemitraan dengan sektor persampahan informal. Sektor tersebut saat ini masih pemulung, bank sampah, pasar loak, dan pengumpul sampah dukung. Pendanaan ini berasal dari AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama.

Founding Partner di AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan, alasan perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara ini memilih Waste4Change karena pionir penyedia solusi permasalahan sampah secara berkelanjutan.

“Waste4Change adalah pionir yang menyediakan solusi pengelolaan sampah secara end-to-end. Berkelanjutan adalah fokus utama tim, dengan komitmen membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis Waste4Change, baru-baru ini.

Foto; Waste4Change

Tingkat Daur Ulang Sampah di Indonesia Masih Rendah

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tingkat daur ulang sampah di Indonesia masih sangat rendah yaitu 11-12 %. Tetapi angka tersebut masih bisa berubah seiring dengan kebijakan baru yang akan muncul nantinya.

Seperti Peraturan Presiden Republik Indonesia No 97 Tahun 2017 terkait program Indonesia Bersih Sampah 2025, semua pihak harus mendukung terwujudnya pengurangan sampah 30% dari sumbernya.

Aturan ini termasuk memilah sampah ke tempat sampah terpisah. Sehingga sampah tertentu dapat diolah menjadi produk daur ulang yang berbeda dan 70 % sampah terolah. Target ini harus tercapai sebelum akhir tahun 2025.

Foto: Waste4Change

Lebih Masyarakat Teredukasi

Pendiri sekaligus CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano menegaskan, dengan pendanaan tersebut, pihaknya siap membantu proses pengurangan sampah di TPA Indonesia.

“Sektor pengelolaan pengelolaan sampah masih terus berkembang. Kami siap untuk membantu dalam prosesnya dan solusi untuk setiap kebutuhan pengelolaannya,” ungkapnya.

Junerosano percaya bahwa penanganan sampah di Indonesia akan semakin membaik karena telah banyak masyarakat yang teredukasi. Startup hingga pemerintah yang juga mendukung.

“Masyarakat semakin mengedukasi diri tentang sampah dan lingkungan. Start-up dan bisnis baru terkait pengelolaan sampah semakin bermunculan, dan pemerintah menyambut baik seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam memajukan Indonesia,” imbuhnya.

Penulis : Fitri Annisa

Editor : Ari Rikin

Top