Jakarta (Greeners) – Pemahaman dan kesadaran konsumen di Indonesia dalam memilih produk yang ramah lingkungan masih minim, oleh karena itu Tetra Pak Indonesia menggelar serangkaian kegiatan dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya sistem sertifikasi bagi produk konsumen berbasis hasil hutan yang dapat melindungi hutan sekaligus memberikan nilai tambah terhadap bisnis.
Kegiatan dengan nama Indonesia Leadership Forum ini dikemas dalam bentuk talkshow yang menghadirkan pembicara dari Tetra Pak Indonesia, Forest Stewardship Council (FSC), WWF Indonesia dan perwakilan dari produsen tissue merek Tessa di Hotel Indonesia Kempinski pada Jumat (30/9) siang.
Sebagai mitra FSC di tingkat lokal dan global, Tetra Pak ingin memperkenalkan kepada pelanggannya sistem sertifikasi yang dapat melindungi hutan sekaligus memberi nilai tambah pada bisnis.
“Sebagai perusahaan yang memiliki perhatian besar terhadap lingkungan hidup, sangat perlu rasanya kami secara berkelanjutan dan aktif memberikan informasi terkait pengelolaan hutan yang bertanggung jawab yang dilambangkan oleh sertifikasi FSC,” ungkap Paolo Maggi, Managing Director Tetra Pak Indonesia dalam keterangan persnya.
Skema sertifikasi FSC telah digunakan di 190 juta hektar hutan di seluruh dunia, dan lebih dari 30.000 industri telah menggunakan sertifikasi FSC. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 81% terhitung sejak tahun 2010 dan 26% pengguna sertifikasi FSC adalah industri di Asia dan 52% industri Eropa (Market Info Pack, 2015).
Hartono Prabowo, FSC Indonesia Representative mengungkapkan bahwa FSC Indonesia perlu secara aktif memperkenalkan skema sertifikasi FSC bagi industri yang berkaitan dengan penggunaan hasil hutan. “Ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses pengelolaan hutan, proses produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat ditelusuri asal usulnya” jelas Hartono.
“Dalam skema sertifikasi, konsumen diberikan kemudahan dalam mengenali produk yang dimaksud, karena setiap produk yang diproduksi oleh produsen yang telah mengantongi sertifikasi FSC akan diberikan Label FSC disetiap kemasan produknya” tambah Hartono.
Menurut survei yang dilakukan oleh Paper Impact pada tahun 2007, 9 dari 10 konsumen di Eropa lebih memilih kemasan kertas karena dipandang lebih ramah lingkungan. Bahkan supermarket besar di Eropa sudah melarang penggunaan kantong plastik belanja dan mengenakan pajak penggunaan plastik.
Penulis: SR/G03